‘”Itu rumah saya yang ada patung kuda,” ucap kakek itu sembari menunjuk dengan jempol.
Mereka pun sampai. Si kakek memberikan uang lima puluh ribu, lantas menawarkan Doni untuk beristirahat di rumahnya, namun Doni menolak.
Sebelum pulang, ia buang air kecil di sebuah pohon pisang.
Tiba-tiba sesosok pocong melompat dari atas pohon.
Doni pun ketakutan dan terperangah karena wajah pocong yang terdapat banyak sayatan serta lubang bersarang itu tidak asing baginya.
Lalu, ia semakin kaget karena ternyata ia berada di pemakaman dekat pangkalan. Ia pun memutuskan untuk lari.
Keesokan paginya, Doni kembali ke pekuburan untuk mengambil motornya.
Sesampainya di sana, Doni benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Bagaimana bisa motornya ada di atas pohon pisang dan uang yang diterimanya berubah menjadi daun gosong?
Menurutnya, kejadian semalam benar-benar absurd.
Tetapi, Doni bersyukur karena menolak tawaran semalam.
Karena kejadian itu, Doni memutuskan untuk meliburkan diri dan mencari pangkalan ojek yang baru. (Seperti dikisahkan Muhammad Yusuf Shabran di Koran Merapi) *