kearifan

Masjid Jami Kauman Wates Kulon Progo dibangun pada zaman PA VII, bagian mimbar miliki keunikan

Senin, 1 Agustus 2022 | 12:25 WIB
Suasana di dalam masjid Jami Kauman Wates dengan mimbar khas sebagai mana masjid masjid-milik Kagungan Dalem (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Menapaki perjalanan kejayaan Mataram Islam di wilayah Kabupaten Kulon Projo tidak dapat dipisahkan dari masa-masa keemasan Kadipaten Pakualaman di masa lalu.

Sebagai wilayah yang berada dalam pemerintahan Kadipaten Pakualaman, Kulon Progo memiliki sejarahnya sendiri yang merupakan kawasan pengembangan bagi Kadipaten Pakualaman.

Banyak berbagai situs dan cagar budaya yang keberadaannya sangat lekat dengan sejarah pembangunan di era kejayaan Kadipaten Pakualaman di masa silam.

Baca Juga: Sejarah 10 Muharram dalam Islam, perbanyak amalan untuk memperingati Hari Asyura

Salah satu peninggalan yang hingga saat ini masih berdiri dan tetap difungsikan sesuai peruntukannya yaitu Masjid Jami Kauman yang berada di pusat kota Wates.

Lokasi masjid yang tepat berada di sebelah selatan Stasiun kereta api Wates ini ternyata tidak banyak orang tahu,

kalau masjid yang berdiri di tanah seluas 3.100 meter persegi ini adalah masjid Kagungan Dalem Kadipaten Pakualaman.

"Ini adalah Masjid kagungan Dalen Kadipaten Pakualaman yang diwakafkan kepada warga dan masyaraakat di Kauman pada masa Paku Alam VII bertahta," ucap Ketua Takmir Masjid Jami Kauman Wates, Kasto (65) kepada Koran Merapi, Jumat (29/7/2022).

Masjid dengan bentuk bangunan khas Jawa yaitu pendapa dengan saka guru sebanyak 12 yang menyangga bangunan tampak terlihat angun.

Baca Juga: HUT RI ke-77 Tahun 2022, ini logo resmi, makna dan penjelasan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat

Pada bagian depan juga masih terlihat utuh gebyok kayu yang menjadi salah satu ciri khas arsitektur Jawa.

Meski secara umum banyak bangunan tambahan di serambi masjid baik di samping maupun halaman depan. Namun suasana khas masjid berarsitektur Jawa masih terlihat nyata.

Selain itu masjid yang dibangun oleh Paku Alam VII pada 7 Mei 1936 ini juga memiliki keunikan yang tidak ada di masjid lain di Kota Wates, yaitu adanya mimbar bagi khotib sebagai mana dimiliki oleh masjid-masjid kagungan dalem lainnya.

Juga adanya bedug berukuran diameter kurang lebih 1 meter yang berada di depan pintu utama masjid.

Menurut kisahnya, Masjid Jami Kauman Wates sengaja dibangun oleh Paku Alam VII karena di wilayah itu belum ada bangunan masjid sebagai sarana ibadah bagi masyarakat ketika itu.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB