kearifan

Keris yang bernilai adiluhung 10: Proses pembuatan masing-masing empu berbeda

Jumat, 15 Juli 2022 | 19:45 WIB
Ilustrasi keris yang bernilai adiluhung, proses pembuatan keris masing-masing empu berbeda (Pramono Estu)

HARIAN MERAPI - Keris yang bernilai adiluhung, proses pembuatan keris masing-masing empu berbeda

Keris masa kini atau disebut juga nem-neman, biasanya memakai logam pamor nikel.

Berbeda sengan keris kuna yang baik memiliki logam pamor dari batu meteorit yang diketahui memiliki kandungan titanium yang tinggi,

Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 1: Dikukuhkan UNESCO sebagai karya adiluhung bangsa Indonesia dan warisan dunia

di samping nikel, kobal, perak, timah putih, kromium, antimonium dan tembaga.

Pembuatan keris bervariasi dari satu empu ke empu lainnya, tetapi terdapat prosedur yang biasanya bermiripan.

Berikut adalah proses secara ringkas menurut salah satu pustaka.

Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 2: Keris Mpu Gandring jadi legenda karena melahirkan cerita dan kutukan

Bilah besi sebagai bahan dasar diwasuh atau dipanaskan hingga berpijar lalu ditempa berulang-ulang untuk membuang pengotor (misalnya karbon serta berbagai oksida).

Setelah bersih, bilah dilipat seperti huruf U untuk disisipkan lempengan bahan pamor di dalamnya.

Selanjutnya lipatan ini kembali dipanaskan dan ditempa.

Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 3: Mpu Gandring mengeluarkan kutukan kaena dibunuh Ken Arok

Setelah menempel dan memanjang, campuran ini dilipat dan ditempa kembali berulang-ulang.

Cara, kekuatan, dan posisi menempa, serta banyaknya lipatan akan memengaruhi pamor yang muncul nantinya.

Proses ini disebut saton. Bentuk akhirnya adalah lempengan memanjang. Lempengan ini lalu dipotong menjadi dua bagian, disebut kodhokan.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB