harianmerapi.com - Kisah perang Makassar melawan VOC. Prajurit-prajurit Makasar telah mendapat instruksi untuk sementara Ambon dibiarkan saja dulu dikuasai Belanda.
Fokus mereka mempertahankan Sambaopu sekaligus melindungi Kerajaan.
Sirine dibunyikan dari Kapal Speelman meraung-raung gemanya menyusup diantara debur ombak memecah kelengangan samodera di pagi hari.
Baca Juga: Kisah Perang Makassar Melawan VOC 1: Meriam dan Peralatan Perang Belanda Dirampas Daeng Popo
Prajurit-prajurit Makassprajuritar mengerti kalau Speelman akan memulai serangannya.
Meriam pun menggelegar, pelurunya jatuh di area pertahanan prajurit Makasar.
“Balas dengan Meriam Anak Makasar!”, perintah Daeng Popo pemimpin Laskar Makasar.
“Baiklah aku balas serangan tadi,” jawab Karaeng Sona yang kebetulan bertugas menembakkan Meriam raksasa itu.
“Glegeerrrrrrr...” terdengar suaranya mengguncang medan pertempuran.
Belanda bersama Arupalaka dan Poleman juga berusaha membalas serangan tadi.
Baca Juga: Kisah Perang Makassar Melawan VOC 2: Arupalaka Jengkel karena Pihak Belanda Ingkar Janji
Mortir dan meriam nampak beterbangan di udara jatuh ke pertahanan masing-masing.
Meriam Anak Makasar berkali-kali ditembakkan sehingga memporakporandakan pertahanan pasukan gabungan yang dipimpin Kompeni Belanda.
Kendatipun begitu serangan pasukan gabungan juga cukup merepotkan pertahanan prajurit-prajurit Makassar.
Hal ini menyebabkan pertempuran berlangsung cukup lama dari pagi hingga menjelang malam.