"Begini Bu Lola, sebenarnya saya ingin status kita lebih jelas lagi. Jika Bu Lola bersedia, saya bermaksud menjadikan sebagai ibu bukan guru les bagi anak-anak," kata Salendro.
Bu Lola tak segera menjawab, hanya menundukkan kepala semakin dalam. Hal itu dilakukan agar tak kelihatan bahwa dirinya memang berharap seperti itu.
"Apa Bapak tidak malu punya istri seperti saya," kata Bu Lola lirih.
Salendro kemudian meraih kedua tangan Bi Lola untuk digenggam erat.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 5: Warga Berbondong-bondong untuk Pesta Demokrasi Memilih Pemimpin Baru
"Saya serius Bu Lola. Jika Bu Lola tidak keberatan, saya akan melamar segera," kata Salendro sambil menatap tajam wajah Bu Lola.
Wajah keduanya pun saling berdekatan sehingga tampak jelas pori-pori kulit keduanya.
Salendro makin yakin dengan pilihannya, karena di matanya Bu Lola terlihat sangat cantik, jauh lebih cantik dari Bu Restu. (Bersambung) *