harianmerapi.com - Sebutan dalang kondang tentung menjadi idaman banyak dalang muda. Sama halnya dengan Sukemi, yang kemdudian rela melalui pengalaman mistis di malam Selasa Kliwon.
Kala itu Sukemi baru meniti karir sebagai dalang, sudah laku tapi belum laris. Ia dalang autodidak, bukan dalang turunan.
Belajar dalang sendiri, disamping sesekali belajar pada beberapa dalang kondang. Dalam perjalananya, ia mendapat pengalaman mistis bin aneh pada hari Senin Wage atau malam Selasa Kliwon tahun 90-an.
Ia mengaku jika mempunyai guru spiritual, menurut keyakinanya agar pekerjaan mendalang dapat selamat dan laku, bisa untuk sandaran hidup.
Saat itu lepas Maghrib bulan Suro, Sukemi oleh gurunya ditugaskan pergi ke perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Disana kamu temui Pak Mangku, dia adalah seorang jurukunci sebuah goa. Dan kamu katakan jika kamu saya perintahkan. Nanti Pak Mangku sudah paham.”
Karena cita-citanya pengin menjadi dalang kondang, Sukemi pun berangkat. Dan benar ketemu Pak Mangku, yang sudah mengetahui apa yang harus dilakukan,
karena ternyata sudah banyak calon dalang yang pernah diminta untuk digembleng.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Senin Pahing 11 April 2022, Kekuatan Ada di Jari Tangan Punya Bakat Serba Bisa
Beberapa hari Sukemi tinggal di rumah Pak Mangku, dan hampir setiap malam diajak ngobrol tentang wayang dan pedalangan.
Jika pagi hari diwajibkan Pak Mangku membantu mengerjakan sawah serta ladangnya.
Hingga pada hari yang ditentukan setelah Sukemi mengucapkan janji dan tekad untuk melaksanakan pendadaran sebagai dalang, ia wajib menggelar wayangan semalam suntuk di dalam goa.
“Sampeyan disini sendiri, dan harus membawakan satu lakon penuh,” tukas Pak Mangku.
Dengan mengendalikan rasa khawatir dan kegundahananya, Sukemi menyanggupi karena tekadnya sudah bulat.