“Ada apa?” Tante Ina membuka pintu. “Kamu itu kebiasaan tiap jam segini, bukannya diam di rumah atau pergi mengaji. Malah jalan-jalan.”
“Tan, Nayla pinjam sisir.”
“Kamu mau menyisir rambutmu?” Tante Ina mengamati rambut keponakannya yang rapi.
Nayla menggeleng cepat. “Bukan buat Nayla. Tapi buat si Ibu.”
“Ibu mana?” tanya Tante Ina dan Nayla menjelaskan rumah perempuan yang menyuruhnya itu. Sesaat Tante Tina termenung, setahunya rumah yang dimaksud Nayla itu sudah lama kosong.
Tapi diberinya sisir berwarna biru. (Seperti dikisahkan Komala Sutha di Koran Merapi) *