TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Menjelang bulan Ramadhan, ribuan warga Dusun Demangan Desa Candimulyo Kecamatan Kedu Temanggung, mengikuti tradisi ritual sadranan di makam Kiai Demang, Jumat (25/3/2022).
Tradisi sadranan digelar untuk membersihkan hati dan sebagai ucapan syukur warga dalam menghadapi bulan suci Ramadhan.
Pada tradisi sadranan, warga berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi tambahan nikmat iman, islam kesehatan dan limpahan rizki.
Serta tidak lupa segera berlalunya pandemi Covid-19 yang telah mencengkeram negeri ini dalam dua tahun terakhir.
Warga yang mengikuti tradisi Sadranan tidak hanya warga desa setempat, tetapi justru lebih banyak dari warga luar desa.
Bahkan sebagian warga luar kabupaten yang sengaja datang untuk mengikuti ritual di makam cikal bakal perkampungan tersebut.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Sindir Partai-partai Pendukung Masa Jabatan Presiden 3 Periode Tidak Jelas
Mereka adalah yang mempunyai orang tua atau sesepuh yang dimakamkan di komplek pemakaman Kiai Demang.
Seorang warga, Rahayu (60) mengungkapkan apresiasi syukur bisa kembali digelar sadranan tahun ini, setelah dua tahun libur karena pandemi Covid-19.
"Sadranan adalah tradisi di Dusun Demangan, warga berkumpul di makan untuk berdoa. Mendoakan leluhur yang sudah meninggal," kata dia.
Baca Juga: Alhamdulillah... Ramadhan Tahun Ini Bisa Tarawih Berjemaah dan Mudik Lebaran
Dia menyampaikan harapan Allah selalu memberi limpahan rizki, kesehatan selalu, pandemi Covid-19 segera berlalu dari dunia ini.
Juru kunci makam Kiai Demang, Romidi (63) mengatakan, sadranan menjadi tradisi dan ritual yang wajib dilakukan warga Dusun Demangan.