harianmerapi.com - Harapan Bu Tondo bahwa manusia bisa berubah ternyata belum menjadi kenyataan bagi Kusin anaknya sendiri.
Hidup berkeluarga ternyata jauh berbeda dibanding saat masih bujang. Itu dirasakan benar oleh Kusin, yang kini sudah bestatus sebagai suami dari Lince alias Sulinem.
Oleh Pak Tondo, mereka dikontrakkan sebuah rumah kecil, agar bisa mandiri. Namun hal itu membuat Kusin kebingungan.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 1: Jadi Preman Kampung Hanya karena Mencari Perhatian Orangtua
Bagaimana ia harus menghidupi istrinya yang sebentar lagi melahirkan, sementara ia sendiri belum punya pekerjaan.
Pak Tondo memang sudah menawarkan Kusin sebuah pekerjaan di kantornya, namun ditolaknya mentah-mentah.
Selain malu, Kusin juga merasa tak punya pengalaman sama sekali sehingga malah takut jika harus menerima tugas berat.
Sementara untuk kebutuhan sehari-hari menggunakan sisa tabungan. Lince sendiri juga masih bisa bekerja di salon, selagi perutnya belum besar sekali.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 2: Suka Berbuat Kriminal, Sering Berurusan dengan Polisi Tetap Tidak Kapok
Mereka juga tidak ingin direpotkan dengan anak Lince, shingga masih ikut neneknya di kampung.
Pekerjaan sehari-hari Kusin pun hanya makan dan tidur. Ia bingung harus melakukan apa, karena selama ini sudah terbiasa hidup dengan bebas sesuka hatinya.
Lama-lama kondisi seperti itu membuat Kusin jenuh juga. Tak lama ia bertahan dengan hidup diam di rumah saja.
Lama-lama tergoda juga untuk kembali bergaul dengan teman-temannya. Secara diam-diam, Kusin pun suka mencuri waktu untuk menemui teman-temannya. Hal itu dilakukan saat Lince sedang berada di salon.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 3: Tindak Kriminal dan Mabuk-mabukan Berkurang Setelah Berkenalan dengan Wanita
Awalnya memang hanya ingin melepas kejenuhan di rumah tanpa pekerjaan. Namun lama-lama Kusin jadi terbiasa kembali menjalani pergaulan seperti saat ia masih bujang, nongkrong dan mabuk-mabukan.