harianmerapi.com - Merdi, pemuda usia 23 tahun memang termasuk orang pemberani. Dia hanya tertawa ngakak ketika Jadut , teman akrabnya, bercerita, jika akhir- akhir ini ada hantu gentayangan yang suka memetik buah kelapa di malam buta.
“Aku tidak percaya, Dut. Tunjukkan dimana hantu itu berada. Akan aku ambil buah kelapa yang dipetiknya. Akan aku berikan pada Emak. Lumayan bisa buat nyayur. Ha...ha...ha...”, ujar Merdi bernada takabur.
Hantu gentayangan yang sedang hangat diperbincangkan warga tersebut konon berupa bayangan hitam tinggi besar. Kadang berujud jerangkong. Suka memanjat pohon kelapa di malam buta.
Baca Juga: Peristiwa Mistis Tersesat Naik Angkutan Umum Masa Silam, Dibawa ke Hutan Gelap
Beberapa buah kelapa dipetiknya lalu dijatuhkan ke tanah. “Sering berada di pekarangan luas belakang rumah Mbah Gondo”, ujar Jadut menirukan ucapan beberapa warga.
Penasaran, Merdi pun ingin membuktikan keberadaan hantu gentayangan tersebut. Malam itu sendirian Merdi berjalan menuju pekarangan di belakang rumah Mbah Gondo. Pekarangan yang luas itu memang banyak ditumbuhi pohon kelapa selain pohon- pohon besar lainnya.
Suasananya sangat mencekam. Gelap, sunyi, dan sepi. Hanya terdengar suara cengkerik dan walang serta binatang malam lainnya. Namun suasana seperti itu tidak membuat nyali Merdi menjadi ciut.
Merdi celingak- celinguk ke kanan dan ke kiri. Sebentar- sebentar pengelihatannya dilempar jauh mengikuti sinar sentolop yang dibawanya.
Baca Juga: Ada Dua Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama
Belum ada setengah jam berada di pekarangan nan luas itu, tiba- tiba...bluk! Sebuah kelapa jatuh tepat di samping kanan dia berdiri.
Belum lagi kagetnya hilang, whuuus...bluk! Lagi, sebuah kelapa jatuh dari atas. Hampir saja menyerempet lengan kirinya.
Tidak hanya itu, dalam satu menit berikutnya seperti berbarengan dua butir kelapa jatuh tepat di muka dan di belakang badan Merdi. Dia bersyukur kelapa itu tidak menimpa kepalanya.
Seperti tidak ada kejadian apa- apa, empat butir kelapa itu dipungut Merdi. Akan dia bawa pulang dan akan diberikan kepada Emaknya.
Baca Juga: Beramal pada Orang Kaya dan Cicak Hafal pada Anak Kecil yang Suka Mengusirnya
Merdi melangkah akan meninggalkan pekarangan yang kondang angker tersebut. “Jangan diambil! Itu milikku”, tiba- tiba terdengar suara besar menggelegar dari ketinggian pohon kelapa.