harianmerapi.com - Memancing sungguh pekerjaan asyik dan unik. Sebagaimana Min dan 3 rekan akrabnya yang juga hobi mancing. Mereka sudah kesana-sini memburu ikan di air tawar.
Kini ia diajak ke kali yang dekat desa Ngringin. Di situ aliran sungainya besar karena berasal dari Waduk Gajahmungkur. Harapannya ikan yang didapat bisa besar-besar. Termasuk para pemancing lain juga ajek mendapatkan ikan
Tak tahunya hari itu menjdi pengalaman mistis, karena tak memperhitungkan hari sehingga sebetulnya saat itu di hari pasaran yang tak tepat untuk mancing.
Baca Juga: Pengalaman Horor Belum 40 Hari Melahirkan Diganggu Suara Cekikikan Kuntilanak dari Kamar Mandi
Min dan rekan berangkat sejak pukul 16 sudah siap di tempat. Pasang joran sebanyak 4 buah. Termasuk rekannya juga demikian. Umpan andalan disiapkan untuk menggaet sasaran.
Baru sejam memasukkan umpan ke sungai ada kejadian aneh. Kliyep..prepet! Sore itu mendadak gelap. Selang 5 menit terang. Min terasa ada yang aneh.
Kegalapan muncul lagi. Dan angin spontan datang menerpa pohon munggur yang ada di dekatnya. Krosak..!
Kian membuat mereka tak nyaman. Padahal sebelumnya datang sudah selah-selah permisi.
"Mbah tekaku ora ngganggu, putune golek iwak!"
Mendapati hal demikian menambah tak nyaman. Ambil langsung joran-joran itu dan dikukut. "Hadew! Ayo dipulungi!" ajak Min.
Baca Juga: Tiga Penyebab Frustrasi dan Berbagai Solusi Penyelesaiannya, Salah Satunya Berbicara pada Orang Lain
Segera mereka ngajak pergi. Bergerak cepat layaknya orang yang dikejar macan saja. Langsung terbirit kabur.
Baru berhenti di pertengahan jalan gara-gara mata pancingnya nyantol celana bawah. Karuan tak bisa gerak. Dan turun membenahi. Sambil mengatur irama langkah.
Selang dua hari Min dapat info. "Berarti tak diperbolehkan mancing disitu."
Ternyata sore itu tak ada seorang pun yang turun mancing. Menurut informasi ada hari pasaran yang menjadi tetenger dan tak boleh memancing. Karena tak jauh dari situ ada pasar desa yang cukup besar. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi) *