kearifan

Syiar Islam Sunan Geseng 2: Tetap Setia Menunggu Meski Ditinggal Sunan Kalijaga Selama Tujuh Belas Tahun

Minggu, 9 Januari 2022 | 12:00 WIB
Untuk menemukan Cakrajaya, Sunan Kalijaga terpaksa membakar rimbunan pohon bambu (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Ki Cakrajaya kagum mengetahui kesaktian orang asing yang mampir ke rumahnya karena bisa mengubah nira menjadi sebungkah emas.

Orang asing itu tak lain adalah Sunan Kalijaga. Ki Cakrajaya pun menyampaikan niat dan keinginannya untuk berguru dan menimba ilmu agama pada Sunan Kalijaga.

Mendengar niat yang tulus dari Ki Cakrajaya, Sunan Kalijaga bersedia menerimanya sebagai murid.

Baca Juga: Berbagai Pola Perilaku Agresif Remaja, Salah Satunya Agresi Fisik Bertujuan Merugikan Seseorang

Dalam pengembaraannya untuk syiar Islam, pada suatu hari Sunan Kalijaga bermaksud menunaikan sembahyang ke Mekah.

Dia meminta Ki Cakrajaya menunggu di suatu tempat yang ditandai dengan tancapan tongkat bambunya. Cakrajaya sendika dhawuh, dengan dengan taat dan setia menunggu di tempat itu dengan patuhnya.

Konon, Ki Cakrajaya ditinggal Sunan Kalijaga selama tujuh belas tahun. Begitu lamanya menunggu, tongkat bambu itu tumbuh dan berkembang menjadi hutan bambu yang cukup lebat.

Pohon bambu sampai menutupi tempat Ki Cakrajaya duduk bersila menunggu kembalinya sang guru. Ketika Sunan Kalijaga kembali ke tempat itu yang sudah berubah menjadi hutan bambu, Ki Cakrajaya sulit ditemukan.

Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh

Agar mudah mencari murid setianya itu, Sunan Kalijaga membakar hutan bambu dan tampaklah Ki Cakrajaya di tengah abu rumpun bambu.

Dia tidak mati tetapi badannya geseng (hangus). Dan sejak saat itu, Sunan Kalijaga memanggil Ki Cakrajaya dengan sebutan Sunan Geseng.

Berdasarkan ceritera legenda versi Purworejo, tempat penantian itu di desa Megulung, di daerah Bagelen. Tapi menurut legenda versi Yogyakarta, tempat itu ada di desa Muladan yang terletak di Dlingo, Bantul.

Nama itu berasal dari kata “mulad-mulad”, artinya api yang berkobar. Dari desa itu Geseng diajak melanjutkan perjalanan ke arah timur.

Baca Juga: Cerita Misteri Patung Kuda Nil Sebagai Tolak Bala Menginjak-injak Pencuri Amatiran

Di suatu tempat, Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya dan menyembullah mata air. Luapan air dari mata air itu berubah menjadi sebuah sendang, dimana Sunan Geseng mandi membersihkan badannya setelah hangus terbakar.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB