kearifan

Ritual Tepung Alam Eling Purwa 4: Banjir Lahar Gunung Merapi Bukanlah Tontonan

Sabtu, 27 November 2021 | 12:30 WIB
Sukisno membawa wayang tokoh Bathara Kala dan Gunungan. (Dok. Amat Sukandar)

harianmerapi.com - Bagi warga ‘Pahoman Sejati’ sangatlah pantang mengatakan Gunung Merapi meletus. Kata meletus diubah dengan lebih arif, Merapi sedang mempunyai hajat (“Merapi lagi duwe gawe” – bahasa Jawa).

Mereka juga pantang mengatakan, “nonton banjir” sungai Pabelan di sebelah dusunnya. Tetapi mereka akan berkata yang lebih sopan, ‘niliki banjir’. Karena banjir lahar Merapi bukanlah tontonan.

Letusan hebat Gunung Merapi pada tahun 2010 terjadi pada hari Selasa Pahing tanggal 26 Oktober 2010 dan berakhir pada hari Jum’at Pahing tanggal 5 Nopember 2010 yang lalu.

Baca Juga: Horor Meja 103 Laborat Komputer, Ada Mahasiswa Meninggal Tak Wajar

Peristiwa ini masih membekas dalam ingatan sebagian besar warga Kabupaten Magelang, khususnya yang bertempat tinggal di kaki gunung tersebut.

Kala itu, aktivitas seismik gunung ini dimulai pada akhir September 2010 dan meletus pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 . Letusan ini mengakibatkan sedikitnya 353 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan.

Erupsi Gunung Merapi pada tanggal tersebut pertama kali terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan.

Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 20: Takut Menghadapi Hari Pernikahan

Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 kilometer dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem desa Kepuhharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman DIY dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan.

Di kawasan sekitar Gunung Merapi, akibat lain dari letusan ini adalah kerusakan lingkungan, fisik bangunan dan infrastruktur.

Banyak jembatan ambrol, puluhan kilometer jalan rusak parah, ribuan bangunan dan rumah penduduk hancur, ribuan hektar lahan pertanian dengan berbagai jenis tanaman budidaya petani rusak parah dan ribuan hektar tanah pekarangan tertimbun abu dan atau pasir vulkanik. Habis (Ditulis: Amat Sukandar) *



Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB