hidayah

Mensyukuri Nikmat 28: Seperti Kuda Liar Lepas dari Kekang

Jumat, 15 Oktober 2021 | 12:25 WIB
Purbo hanya memikirkan untuk bersenang-senang setap hari. (Ilustrasi Sibhe)

SETALI tiga uang, Purbo sama seperti Darti, bak kuda liar lepas dari tali kekangnya. Saat masih ada Yani, perilaku Purbo masih bisa dikendalikan. Bagaimanapun ia merasa, bahwa semua kekayaan yang ada sebenarnya milik Yani, warisan dari orang tuanya.

Meski sebagai kepala keluarga, Purbo selalu minta pertimbangan pada istrinya untuk melakukan hal-hal yang membutuhkan biaya besar.

Tapi dengan meninggalnya Yani, sekarang tak ada lagi yang perli dimintai pertimbangan. Purbo merasa berhak atas semua kekayaan yang ditinggalkan istri pertamanya itu.

Baca Juga: Kencan dengan Pria Hidung Belang, Ternyata Usianya Sudah Lebih 200 Tahun

Tak disadarinya, bahwa Yani memiliki dua anak kandung, yang seharusnya jauh lebih berhak atas warisan ibunya. Namun mengingat Yono dan Yeyen - dua anak dari Yani - masih di bawah umur, maka mereka sama sekali tidak paham soal hak atas warisan.

Sama halnya dengan Darti yang suka menghambur-hamburkan uang, Purbo pun tidak mau kalah. Uang berlebih membuat ia leluasa berbuat sesuka hatinya.

Watak aslinya suka mempermainkan perempuan pun kambuh lagi. Bedanya jika dulu saat masih muda ia memacari banyak perempuan hanya dengan modal ketampanan wajah, maka sekarang ditambah dengan setumpuk uang yang bisa digunakan sebagai daya pikat.

Baca Juga: Diajak Gadis Cantik ke Alam Gaib, Ternyata untuk Menunjukkan Bahwa Dirinya Jadi Korban Perkosaan

Bukan hanya dengan perempuan baik-baik yang ia jadikan korban, namun jika keinginannya sedang tak terkendali maka ia akan pergi ke wanita nakal.

Purbo tak perduli lagi dengan Darti, yang sekarang juga sudah punya kesenangan sendiri untuk menghambur-hamburkan uang.

Dunia gemerlap pun pelan-pelan diselami Purbo, sehingga hal-hal yang semua berbau kesenangan duniawi dijelajahinya satu per satu.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW Bagian 8, Baginda Rasul Tidak Mementingkan Dunia, Senantiasa Sabar Menghadapi Ujian

Bermain judi, minuman keras, mabuk-mabukan menjadi hal yang semakin akrab. Tak disadarinya usia makin bertambah, bukan kematangan kepribadian yang tumbuh namun jutru kenakalan dan nafsu setan yang merajalela.

Bukan hal yang aneh lagi jika Purbo pulang ke rumah sudah menjelang pagi dengan kondisi mabuk. Bahkan kadang kala selama beberapa hari tidak pulang.

Urusan pertanian pun jadi sering terbengkalai. Meski sudah ada para petani yang mengerjakan, namun tetap saja butuh pengawasan dari arahan dari Purbo. Ketika terjadi gagal panen, adanya hanya marah-marah dan menyalahkan para pekerjanya. (Bersambung) *

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB