ARWAH yang masih gentayangan, katanya bisa memberi isyarat kepada seseorang untuk melakukan komunikasi. Sepertinya itu sebuah cerita misteri, namun bisa jadi ada yang pernah mengalaminya.
Seperti yang dialami Heri (bukan nama sebenarnya) yang sudah lama bekerja di sebuah bengkel. Dalam sebulan ini bengkelnya pindah ke tempat yang baru. Mengambil lokasi di daerah pinggiran kota.
Dengan demikian, agak lebih jauh ditempuh dari rumahnya. Sore itu ia harus menginap di bengkel karena banyak kerjaan. Bersama dengan tiga kawannya.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 24: Saudara Kandung Beda Watak
Mereka juga menjaga gudang yang berisi barang dan alat-alat berat. Termasuk bahan bangunan semen dan besi-besi.
Malam itu di luar kebiasaannya, Heri belum bisa tidur meski malam telah begitu larut. Sementara teman-temannya sudah nglempus dan ada yang tidur mendengkur super keras.
Suaranya seperti mesin traktor yang rewel. Grak grok grak grook membuat Heri sulit untuk memejamkan mata.
Baca Juga: Kisah dan Pesona Ratu Kalinyamat 6: Punya Pengaruh Kuat di Bidang Politik dan Militer
Ekh, dalam keadaan setengah tidur dirinya merasa ada seseorang yang membawanya ke alam gaib. Heri terpukau pada sosok yang menggamit tangannya, karena dia adalah seorang gadis yang cantik molek.
Dia dibawa masuk ke sebuah alam yang amat terang, tetapi tidak menyilaukan mata seperti lampu gudang. Yang jelas dia dapat melihat sosok itu dengan jelas. Heri diajak berbincang dengan gadis itu.
Layaknya berdialog seperti di siang hari. Gadis itu masih mengenakan seragam perusahaan karena terlihat ada logo perusahaan di bajunya.
Baca Juga: Lokasi Mayat Terkubur Pasir Pantai Parangkusumo Sering Dipakai Ritual
Gadis itu bercerita panjang tentang kejadian yang menimpa dirinya. Ia adalah korban kekejaman perkosaan seorang laki-laki. Setelah puas melakukan nafsu biadabnya, dia lalu dibunuh kemudian dimasukkan ke dalam sebuah karung plastik dan dibenamkan ke dalam rawa.
Gadis cantik itu lalu memperlihatalan gambar lelaki yang memerkosanya. Gambar itu bisa bergerak-gerak layaknya tayangan di televisi.
Letak bengkel tempatnya bekerja ternyata berada dekat rumpun bambu yang lebat. Pertemuan aneh itu sempat berulang. Heri mengira hanya mimpi saja. Tidak lama kemudian datang angin besar dan bambu-bambu itu kemrosak diterjang angin.