HARIAN MERAPI - Musibah gara-gara lupa tidak permisi terlebih dahulu kepada 'penunggu' wilayah,
Adalah Lik Gianto selaku pimpinan proyek pembangunan sekolah di tanah wakaf yang mendapat musibah.
Tiba-tiba ia mendapat musibah tangan jadi kaku tak bisa digerakkan. Apakah Lik Gianto bisa disembuhkan?
Baca Juga: Kematian tragis penambang emas di Ajibarang, mereka pahlawan keluarga
Depaan rumah kakekku akan didirikan bangunan sekolah. Sejak dilakukan proses perencanaan hingga serah terima wakaf itu, Lik Gianto (bukan nama asli) harus ikut kerjakan tugas tersebut.
Ia selaku pimpinan proyek, yang akan menangani hingga jadi sebuah gedung sekolah. mau tidak mau, Lik Gianto setiap hari harus selalu berada di lokasi proyek.
Pagi yang cerah itu, serah terima tanah wakaf berlangsung dengan lancar. Disaksikan oleh ketua Yayasan dan juga dari pihak yang memberikan tanah.
Dengan adanya kekuatan hukum, maka pembangunan kini akan berlangsung terus. Siang malam selalu dikebut agar segera punya gedung sendiri.
Suatu hari, ada suatu kejadian yang unik menimpa Lik Gianto. Tangan kanannya tak dapat digerakkan, seperti diganduli beban berat.
Baca Juga: Gagal tagih utang, bisa berakibat seperti ini
Padahal tangan itu sejak pagi ringan-ringan saja dapat digunakan mengangkat bata. Namun begitu peletakan bata pertama, sepertinya ada yang aneh.
Lik Jimman (juga bukan nama aslinya) lantas memberikan masukan. "Kau perlu amit-amit sama Mbah Kobar," katanya.
Mbah Kobar adalag nama petilasan yang ada di dekat peletakan batu. Konon memang lokasi itu adalah tempat dimakamkannya ari-arinya Mbah kobar. Bagi yang sudah tua-tua, hal ini masih bisa paham. Namun sebaliknya bagi Lik Gianto.
Dengan nada kelakar, Lik Jiman kemudian minta satu bungkus sigaret dan pisang selirang untuk pengenalannya. Namun begitu, Lik Gianto tetap saja memenuhi permintaan itu.
Baca Juga: Pengalaman horor tinggal di rumah kontrakan yang ternyata angker karena pernah terjadi pembunuhan