HARIAN MERAPI - Sebuah kisah cerita mistis tentang ramuan misterius 3, sudah membayangkan punya suami yang tampan dan baik hati.
Akhirnya Nyi Hindun memutuskan mengenakan gaun warna hitam yang ada motif bintik-bintiknya. Gaun itu baru diambil beberapa hari lalu dari Mbah Durip, seorang dukun yang tinggal di kaki gunung Karang.
Di dapur warungnya, ia membuatkan ramuan misterius berupa rempah-rempah yang dikirimkan langsung oleh “orang pintar” dari daerah Cikande.
Sebagian dari rempah-rempah itu digunakannya untuk mempersolek wajah, biar terlihat cantik oleh laki-laki yang memandangnya.
Suatu hari, si lelaki bujangan pujaannya datang sambil memesan nasi, sayur dan tempe orek seperti biasa. Tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar warung.
Lelaki itu bergegas menuju pintu untuk mencari tahu apakah gerangan yang terjadi. Kegaduhan seketika terhenti,
tetapi Nyi Hindun sudah meraih kesempatan dalam kesempitan, dengan memasukkan ramuan misterius itu dan mencampurkannya pada bungkusan nasi dan tempe orek yang dipesan.
Setelah mengajak bercakap-cakap sebentar, laki-laki itu pun pamit. Seketika tawa Nyi Hindun begitu sumringah, meski terdetik dalam hatinya seakan-akan ia telah berbuat lancang.
Tetapi ah, sepertinya itu rempah-rempah biasa, dan konon rasanya enak disantap bersama sayur apa saja. Ia pun berkesimpulan, tidak ada salahnya menambah sedikit rempah-rempah yang tak mungkin mencelakakan siapapun.
Sepanjang hari dan malam Nyi Hindun tak dapat melepaskan diri dari bayangan akan memiliki calon suami yang baik dan tampan itu.
Ia membayangkan kejadian ketika pria idamannya itu merasakan kejutan-kejutan hasil racikannya.
Ia tersipu malu, dan ketika sedang makan malam, ia membayangkan sendok itu menyentuh sayur dan tempe orek di kejauhan sana, yang efeknya… ah… menggelenyar!
***