Dia sadar bahwa semalaman hanya mutar-mutar di daerah tersebut. BBM juga tinggal separuh yang tidak cukup sampai Jakarta.
Ia oleh keluarga jenazah yang diantaranya diminta untuk makan, istirahat sebentar dan pulang ke Jakarta. Ia juga mendapat uang saku untuk beli BBM dan biaya tol.
Ibu dari keluarga yang semalam jenazahnya diantar itu menyampaikan bahwa pihaknya sebenarnya tidak menginginkan Atman pulang ke Jakarta malam hari karena sering diusili lelembut mereka hanya daerah tersebut hanya muter-muter saja.
Arman pun menyampaikan jika tahu semalam sering diusir maka dirinya pun akan kembali ke Jakarta pada pagi hari.
Pagi hari itulah dia mengetahui bahwa telah banyak yang menelpon di HP-nya Tapi semua tidak terjawab. Mereka yang menelpon dari malam sampai pagi hari.
Pada malam itu ia merasa tidak mendapat telepon sedikitpun mungkin karena diganggu oleh lelembut atau memang daerah itu tak ada sinyal HP.
Penjelasan yang saya sampaikan pada yayasan yang mengelola mobil jenazah ahlinya diterima karena memang kebenarannya semacam itu apa ya dialami dan tidak pergi jalan-jalan dengan mobil tersebut. *