"Lihat itu!" Bram menunjuk ke matahari yang kemerahan, turun tepat berada di tengah-tengah sungai. Segera Bram mengeluarkan handphone.
"Tempat ini belum terjamah banyak orang. Tidak banyak yang tahu," kata Agus sambil meletakkan kayu yang baru diburunya.
Baca Juga: Kembangkan Kasus Mafia Tanah Kas Desa, Tim Penyidik Kejati DIY Cek Lokasi
"Kita tidak sendiri dini." Katanya kemudian. Bram melirik ke arah Agus yang terus bicara.
"Tadi saat cari kayu bakar. Aku bertemu dengan orang juga berkemah." Agus tidak menoleh saat berbicara dengan Bram.
Dia terus bicara sambil merapikan tenda dan memaku pancang tali tenda.
"Dimana?"
"Di balik pohon besar itu."
Agus menunjuk ke arah pohon diikuti leher Bram yang sedikit diangkat.
"Apa benar itu orang!"
"Kamu lihat kakinya tidak." Suara Bram dibuat menyeramkan. Matanya dibuka lebar tepat di depan wajah Agus. (Seperti dikisahkan SuleUAD di Koran Merapi) *