Ranto menitikkan air mata. Ia seolah tidak percaya hubungannya dengan Tami kandas begitu saja.
Ranto memberanikan diri untuk melamar Tami malam itu juga.
Baca Juga: Pengalaman mistis Nur saat jadi pengantin harus ritual mandi kembang tujuh rupa di belik keramat
Dan benar saja, orang tua Tami tetap menolak Ranto dengan baik-baik.
Ranto hanya sering mengirim pesan pada Tami lewat HP.
Ia selalu mengungkapkan kekesalannya dan berkata ia ingin mati saja kalau tidak bisa hidup bersama dengan Tami.
Setelah itu, Ranto menghilang.
Tak ada satu pun orang yang tahu keberadaan Ranto hingga berminggu-minggu lamanya menghilang.
Malam itu, orang tua Tami tengah menonton televisi bersama, sedangkan Tami berada di kamar.
Sejak ditinggal Ranto, Tami memang sering menyendiri di kamar.
Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk dengan keras dan suara orang berkata “Kulonuwun”.
Bapak Tami pun langsung membukakan pintu dan ke luar. Anehnya, tidak ada siapa-siapa di luar.
Padahal ia dan istrinya sama-sama dengan jelas mendengar suara pintu diketuk.
Bapak Tami sampai mengecek CCTV di rumahnya, dan memang tidak terlihat ada siapa-siapa yang datang.