kearifan

Di Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon, saat salat Jumat adzan dikumandangkan oleh tujuh Muadzin

Sabtu, 13 September 2025 | 18:00 WIB
Masjid Sang Cipta Rasa memiliki 30 tiang dan 12 di antaranya masih asli. (indonesiakaya.com)

HARIAN MERAPI - Masjid Sang Cipta Rasa di Cirebon pada awalnya dibangun dengan 12 tiang penyangga atau saka guru yang terbuat dari kayu jati.

Namun karena faktor usia, kayu penyangga ditopang dengan tiang-tiang yang terbuat dari besi serta menambahkan 18 penyangga baru saat pemugaran yang dilakukan pada tahun 1977.

Pada bagian mihrab atau tempat imam memimpin salat terdapat tiga ubin yang dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan Sunan Bonang.

 Baca Juga: Masjid Sang Cipta Rasa tak bisa dilepaskan dari bagian sejarah Islam di tanah Cirebon

Ketiga unsur ini mewakili iman, islam, dan ihsan. Terdapat unsur Majapahit yang terukir dalam mihrab tersebut, dan memiliki kuncup daun teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga.

Mimbar dibangun menyerupai kursi dengan tiga anak tangganya. Mimbar yang diberi nama Sang Ranggakosa ini terukir motif membentuk bunga dan rantai disetiap sisinya.

Masjid ini juga didekorasi dengan maskurah. Bangunan atau pagar yang terbuat dari kayu ini merupakan tempat yang diperuntukan bagi keluarga Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Letaknya berada paling depan di sebelah kanan dan paling belakang di bagian kiri.

Masjid Sang Cipta Rasa memiliki makna bangunan yang agung, sengaja dibangun untuk dipergunakan umat untuk beribadah kepada sang maha pencipta, Allah SWT.

Baca Juga: Islam dan lingkungan hidup

Hal ini tercermin dalam tiga kata yang mewakili nama masjid, yaitu Sang yang berarti keagungan, Cipta yang bermakna dibangun, dan Rasa yang berarti digunakan.

Terletak di kelurahan kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk, Masjid Sang Cipta Rasa memiliki keunikan pada pelaksanaan salat Jumat.

Jika biasanya masjid-masjid lain hanya menggunakan satu muazin untuk mengumandangkan adzan, ini tidak terjadi di Masjid Sang Cipta Rasa.

Tujuh muazin dikerahkan untuk memanggil para jamaah yang akan melaksanakan ibadah salat Jumat.

Baca Juga: Pesan Khusus Chairman Rockefeller ke Menkeu Purbaya: Ekonomi RI Bisa Melambung Tinggi Jika Beri Ruang Besar untuk Sektor Swasta

Tradisi ini bermula ketika menjelang salat subuh, masjid ini selalu diganggu oleh Aji Menjangan Wulung yang datang menebarkan petaka, beberapa muazin yang mencoba mengumandangkan azan tewas dihajar olehnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB