kearifan

Misteri 'Bende Penantang' zaman perang Diponegoro yang tersimpan di rumah warga Kretek Borobudur, gamelan dibeli patungan oleh tiga sesepuh desa

Jumat, 30 Mei 2025 | 14:40 WIB
Gamelan kuna di desa Karangrejo, Borobudur. (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Masih seputar misteri 'Bende Penantang' zaman perang Diponegoro yang tersimpan di rumah Wardoyo warga Kretek Borobudur.

Ketika Lurah Sumodiwirjo bertugas keliling desanya, dia melihat ada sebuah pohon asam besar di dusun Paren (sekarang bernama dusun Sendaren I).

Kemudian dia memerintahkan warganya untuk menebang pohon itu dan galihnya (inti batangnya) yang berupa ‘galih’ berwarna hitam dan keras, dibuat banyak gada atau alat pemukul yang mematikan.

 Baca Juga: Misteri 'Bende Penantang' zaman perang Diponegoro yang tersimpan di rumah warga Kretek Borobudur, warga siaga dengan senjata Gada Galih Asem

Panjang gada itu sekitar 60 cm bersegi enam, dan tangkainya diberi tali agar tidak lepas bila digunakan untuk memukul.

Dari sebatang pohon asam yang besar itu dapat dibuat puluhan gada, dan dibagikan kepada seluruh warga dusun.

Untuk unjuk kekuatan, pada suatu malam diadakan arak-arakan warga desa dengan membawa obor dan gada galih asem itu.

Dan ternyata dengan cara seperti itu mampu menurunkan nyali para penjahat.

 Baca Juga: Misteri 'Bende Penantang' zaman perang Diponegoro yang tersimpan di rumah warga Kretek Borobudur, jika ditabuh sembarangan bisa membawa malapetaka

Penjahat yang sering mengganggu keamanan dusun Kretek dan desa Karangrejo sejak saat itu tidak berani lagi beroperasi di desa ini.

Mereka berpikir, bila menyatroni desa ini dan tertangkap pasti akan remuk redam dihajar massa dengan gada galih asem.

Akhirnya desa ini dapat aman dari gangguan pencurian dan tindak kejahatan lainnya.

Di samping menyimpan bende penantang dan gada galih asem, Wardoyo juga merawat seperangkat gamelan dan sekotak wayang kulit kuna peninggalan para sesepuh desa Karangrejo.

Baca Juga: Petugas Pemasyarakatan Ikrar Zero HP dan Narkoba di Lapas dan Rutan, Menteri Imipas: Harga Mati!

Wayang dan gamelan kuna tersebut sampai kini masih lestari dan diuri-uri warga desa setempat.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB