HARIAN MERAPI - Sekarang ini banyak anak muda yang terjun ke dunia bisnis jual beli tosan aji keris, tombak, atau patrem, dan sejenisnya.
Menurut kolektor, bisnis jual beli tosan aji seperti keris, tombak, dan atau patrem, menjadi menarik bagi kalangan muda karena menjanjikan keuntungan.
Dengan kata lain, dunia bisnis jual beli tosan aji keris, tombak, dan patrem, bagi kalangan muda dipandang sebagai peluang bisnis yang punya prospek bagus.
Baca Juga: Polda DIY Tegaskan Tak Intervensi dalam Penyelidikan Kasus Kematian Darso
Kolektor keris dari Regol Galeri Sleman Yogyakarta Ki Sugiono, tak menampik jika aspek ekonomi atau nilai jual tosan aji keris menjadi motif utama dari seseorang untuk berburu keris.
Menurutnya, justru aspek ekonomi dari jual beli keris itulah yang terus menghidupkan dan membuat jagat perkerisan bisa terus berkembang.
Ki Sugiono mengatakan, tanpa ada nilai ekonomi atau aktivitas jual beli, justru membuat animo masyarakat terhadap benda seni tosan aji keris tidak akan tumbuh. Dan, pada akhirnya dunia perkerisan tidak akan bisa berkembang.
"Jadi, aspek bisnis atau nilai ekonomi keris juga penting. Artinya selain pusaka, keris juga harus dipandang sebagai komoditas," kata Ki Sugiono, belum lama ini.
Baca Juga: Ini 10 Bukti Nyata Kontribusi BRI Untuk Negeri dengan Mendorong Ekonomi Kerakyatan Yang Inklusif
Namun demikian, Ki Sugiono menyayangkan masih banyak anak muda atau penggemar baru belum paham keris.
Dia mengatakan, pemahaman keris dari aspek filosofi atau eksoteri masih sering diabaikan.
Hal ini membuat pemahaman terhadap keris menjadi tidak utuh. Bahkan, bisa keliru.
Baca Juga: Pembatasan Medsos untuk Anak, Menteri PPPA Usulkan Tugas Sekolah Tak Lagi Lewat Gawai
Ki Sugiono mengatakan, seringkali orang melihat keris atau tosan aji lainnya seperti tombak atau patrem hanya dari aspek gaib atau isoteri.