Meski demikian, kesehatan Jarwo tak mkenunjukkan gajala membaik. Ia sebenarnya sudah tidak tahan mendapat siksaan seperti itu dan berharap nyawanya segera dicabut saja.
Saudara-saudaranya yang semula seakan mengasingkan dirinya, akhirnya merasa iba juga mendengar kabar kondisi Jarwo. Mereka kemudian berdatangan untuk menengok dan memberi dukungan semangat.
"Maafkan aku, mas dan adikk-adikku... Mungkin selama ini aku punya banyak kesalahan," kata Jarwo dengan nada terputus-putus, karena sebenarnya ia sudah sulit berbicara.
"Sudah lama kami memaafkanmu Jarwo. Begitu pula dengan kami, juga mohon untuk dimaafkan jika ada kesalahan. Mari kita istighfar dan sebut nama Allah, semoga yang Maha Kuasa mengampuni segala dosa-dosa kita dan memberi jalan terbaik," ujar kakak tertua Jarwo.
Aneh, tak sampai satu jam setelah saudara-saudaranya pamitan, Jarwo menghembuskan nafas terakhirnya. *