hidayah

Bahagia membelanjakan harta di jalan Allah SWT sekalipun pengeluaran sedang meningkat

Sabtu, 18 Mei 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah bahagia membelanjakan harta di jalan Allah SWT seklipun pengeluaran sedang meningkat (Pixabay)

HARIAN MERAPI - Cerita hidayah merasa bahagia karena sudah membelanjakan harta di jalan Allah SWT seklipun pengeluaran sedang meningkat.

Bulan ini pengeluaran rumah tangga Setio (semua nama disamarkan) lebih banyak dari bulan-bulan terdahulu. Selain untuk sumbangan pernikahan teman dan kerabat, kebetulan ada saudara dekat yang meninggal sehingga ia memberikan uang duka kepada keluarga.

"Bulan ini luar biasa ya bu pengeluarannya. Hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya," kata Setio ketika ngobrol santai dengan istrinya, Ayu.

Baca Juga: Cerita hidayah rela hidup sederhana demi pendidikan anak

Ayu seketika teringat, jika beberapa waktu lalu Setio juga sudah nyaguhiakan menyembelih hewan kurban. "Aduh, aku terlupa bu. Kemarin sudah pasang nama di masjid buat sembelih sepertujuh sapi," kata Setio sembari menepuk dahinya.

Raut wajah Setio tiba-tiba seperti bersedih. "Kenapa pak kok jadi kayak sedih gitu?" tanya Ayu.

Setio menjawab, pengeluaran bulan ini dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Ia harus merogoh tabungan untuk bisa mencukupi kebutuhan bulan ini. "Menabungnya setengah mati, mengeluarkannya cepat sekali," kata Setio.

Ayu pun langsung menyahut. "Beruntung pak, masih ada uang untuk dibelanjakan di jalan Allah SWT. Artinya Allah SWT masih memberikan kita kesempatan untuk beramal saleh. Jangan dikira menyumbang orang yang punya hajat atau memberikan uang duka kepada orang yang sedang ditimpa musibah itu tidak bernilai ibadah," terang Ayu.

Baca Juga: PSS Sleman Percepat Pembentukan Tim untuk BRI Liga 1 Musim Depan, Ini Alasannya

Seketika itu juga Setio langsung tersadar. Bahwa apa yang ia anggap benar selama ini salah. Bahwasanya mengeluarkan uang untuk kebaikan itu sama saja dengan membuang uang.

"Ya bu, aku jadi sadar. Itu bukan membuang uang untuk keburukan tetapi membelanjakan uang di jalan Allah SWT," ujar Setio. Ia pun langsung pamit ambil uang di ATM untuk membayar kurban di masjid.

Sesampainya di masjid ia pun mantap menyerahkan uang untuk kurban sepertujuh sapi sebesar Rp 3.100.000. Dengan membawa bukti pembayaran, ia memperlihatkan kepada istrinya.

"Semoga Allah SWT memberikan berkah pada uang kita yang masih tersisa," doa istrinya begitu melihat Setio membawa kuitansi pembayaran hewan kurban.

Baca Juga: Catat! Dana desa bisa digunakan untuk kesiapsiagaan bencana, begini aturannya....

Setio kini jadi semakin bersemangat membelanjakan uang di jalan Allah SWT. Karena dengan cara itulah uang bisa memberikan kemanfaatan yang abadi bagi hamba-Nya.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB