HARIAN MERAPI - Mungkin hanya sedikit orang yang mengetahui apakah Klabang Cinluring itu? Apabila belum tahu, berikut ini akan diuraikan dalam cerita misteri ini.
Klabang Cinluring adalah kebalikan dari “Bau Laweyan”. Bau Laweyan ada pada Wanita sedangkan Klabang Cinluring
itu ada pada pria.
Yang disebut Bau laweyan adalah wanita yang setiap mempunyai suami pasti suaminya akan mati. Bisa sampai 5 kali nikah suaminya semua itu akan mati.
Konon di alat kemaluan wanita itu ada ular ghoibnya, jadi kalau bersetubuh dengan laki-laki pasti laki-laki itu akan digigitnya lalu mati.
Untuk mengatasi ular ghoib tersebut harus dikeluarkan dan dibunuh. Yang bisa mengeluarkan ular itu harus dukun (paranormal) yang sakti.
Demikian juga yang disebut Klabang Cinluring itu adalah pria (laki-laki) yang setiap mempunyai istri pasti istrinya itu akan mati.
Bisa sampai 4x nikah tetapi istrinya pasti akan mati. “Mengapa demikian?” Konon di alat kemaluan laki-laki ada klabang berbisa.
Kalau Wanita berhubungan badan dengan pria maka klabang ghoib yang berbisa itu akan menyengat (mengigit) Wanita itu dan Wanita itu akan meninggal dunia.
Klabang ghoib yang berbisa itu disebut Klabang Cinluring yang bisa mengeluarkan klabang cinluring itu adalah seorang paranormal (dukun) yang sakti.
Puluhan tahun yang lalu Sabar Driyanti (nama samaran) yang tinggal di salah satu kampung yang ada di kota Solo bisa mengatasi pria yang disebut klabang cinluring.
Pria tersebut adalah Damar Sasangka (nama samara) yang rumahnya di selatan bukit menorah. Damar Sasangka pekerjaannya adalah pedagang gula ia membeli gula jawa (gula klapa) dari para penderes yang ada didesa.
Untuk mencari dagangan ia harus menghubungi penderes-penderes yang ada didesa lain. Dan banyak para penderes yang meminjam uang kepadannya nanti uang itu dikembalikan dengan gula.