HARIAN MERAPI - Meski sudah mapan, tapi lelaki jomblo ini tidak mau menikah dengan perempuan mana pun.
Ternyata hal itu disebutkan oleh kejadian misteri, karena ia telah mencintai sundel bolong.
Bardi (nama samaran), adalah lelaki gagah dengan rambut cepak.
Tapi ia bukan dari angkatan. Sekalipun sudah berumur, tapi ia belum mau menikah alias jomblo.
Putra sulung dari Pak Warno dan ibu Ayom (semua nama samaran) ini masih bersikukuh untuk sendiri, meski sudah mapan punya harta yang mumpuni untuk "rabi".
Sunti adik Bardi, berusaha mencarikan wanita yang cocok untuk kakaknya, yang sekarang sudah mau menginjak kepala empat.
Sunti sendiri sudah menikah 5 tahun yang lalu dan sudah punya anak.
Satu dua wanita dikenalkan Sunti ada kakaknya, namun sang kakak tetap tidak mau menikah.
Ada-ada saja alasannya. "Aku kurang cocok", "Janda itu banyak anaknya", "Janda itu terlalu cantik buat aku", dll.
Tapi Sunti tak patah semangat. Dia selalu mencari kunci "kenapa kang Bardi belum mau rabi?".
Pada suatu malam dia terbangun untuk membuatkan susu anaknya.
Kebetulan rumah Bardi, Sunti, dan orang tua jadi satu.
Di sela-sela suara jangkrik, Sunti mendengar Bardi sedang berbincang dengan wanita dengan suara manja.
Sunti pun berjalan pelan mendekati "triplek" kamar Bardi, berusaha mendengarkan percakapan tersebut.