Apabila gula-gula itu sudah terkumpul nanti akan dijual dikota. Di kota sudah ada pedagang yang menampungnya.
Pedagang-pedagang yang menampungnya itu datang dari berbagai kota ada yang dari Solo, Purwokerto, Surabaya, bahkan ada yang dari luar jawa.
Di rumah Damar Sasangka ada Gudang yang besar untuk menyimpan gula yang dijual dikota. Pegawainya ada 5 orang, 4 orang yang bertugas mengangkut dagangan ke kota sedangkan yang satu orang sebagai sopir.
Untuk mengangkut gula-gula tersebut digunakan truck, ia mempunyai satu truck. Sedangkan untuk menagih ia juga mempunyai satu orang penagih.
Damar Sasangka memang termasuk orang yang kaya didesanya bahkan tetangganya menyebut Damar Sasangka seorang Boss. Waktu itu usia Damar Sasangka sudah 45 tahun.
Ia menikah sudah 4 kali tetapi isterinya selalu meninggal dunia. (Dikisahkan Drs. Subagyo di Koran Merapi) *