HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Mimin saat mengikuti diklat di Surabaya.
Di kamar tempat mereka menginap terdengar suara perempuan menangis pada malam hari.
Misteri apa dengan suara perempuan menangis di kamar tempat Mimin menginap di Surabaya?
Baca Juga: Hukum dan Jeritan Keadilan
Di desa Sambeng, Mimin (bukan nama asli) dikenal sebagai seorang aktivis desa. Selama ini ia selalu dipercaya untuk mengikuti setiap kegiatan ke luar kota.
Kebetulaan kali ini ada tugas ke Surabaya untuk mengikuti acara diklat. Rencana berangkat bersama rekan lain satu kabupaten.
Harapannya bisa satu bus dan bersama serta dimungkinkan dapat tempat penginapan juga di tempat sama. Ternyata benar juga, dengan apa yang direncanakan dari awal.
Saat masuk di penginapan, mereka mendapat kamar yang paling akhir karena datangnya memang agak telat. Sementara rekan peserta lainnya sudah mendapat kamar. Mereka bertiga mendapatkan kamar penginapan juga sama.
Saat itu sudah agak petang dan telah masuk saat Salat Maghrib. Saat tengah menunaikan kewajiban, ada kejadian yang di luar dugaan.
Tiba-tiba ada suara perempuan tengah menangis terisak-isak. Mereka semua mendengarkan suara itu. Menurut perkiraan mereka, ada salah satu teman mereka yang teringat anaknya, sehingga menangis karena kangen.
Baca Juga: Herman yang tidak percaya hal gaib kena batunya saat menggulingkan Watu Lumpang di tengah sawah
Mimin sendiri tak ambil pikir, karena dia sendiri saat pergi juga meninggalkan sanak keluarganya. Setelah selesai Salat, suara tangis berhenti. Mereka pun saling bertanya. "Ingat anak ya Mbak?"
"Tidak itu!" begitu jawaban kedua temannya.
Mereka pun mulai takut, dan spontan ketiganya saling merangkul. "Jangan-jangan ada sesuatu di kamar ini!"
Momot kemudian minta pindah tempat. "Tinggal ini yang masih tersisa!" kata petugas penginapan.