HARIAN MERAPI - Herman dikenal sebagai orang yang tidak percaya hal gaib.
Namun ia kena batunyaketika iseng menggulingkan Watu Lumpang di tengah sawah.
Padahal Watu Lumpang itu suka ada penampakan aneh.
Baca Juga: Tujuh model pengembanghan kurikulum, diantaranya model top down dan grass roots
Teman-temannya sering membicarakan hal-hal yang berbau gaib. Namun begitu, Herman (nama samaran) tidak pernah mempercayainya.
Baginya, hal demikian adalah sesuatu yang ngayawara dan tak mungkin menjadi kenyataan. Menurut Herman, teman-temannya hanya berniat untuk menakut-nakuti.
Dan di balik itu, orang memiliki keinginan atau keperluan tertentu. Begitulah menurut pendapat Herman.
Tidak aneh jika kemudian Herman mengabaikan dan menganggap angin lalu segala macam cerita berbau hantu, dedemit, makhluk halus, atau hal-hal yang gaib.
Seandainya hal itu memang benar adanya, Herman tidak merasa perlu untuk menggubrisnya.
Baca Juga: Salatiga kirim 32 pramuka ke Raimuna XII 2023 Cibubur, Pj Walikota: Wakili 200 warga Salatiga
Namun begitu, Herman rupanya juga penasaran dengan benda-benda yang dikaitkan dengan hal gaib.
Oleh karenanya ketika di dusun tetangga ada kehebohan perihal Watu Lumpang yang sering memberi penampakan yang aneh-aneh, rasa penasaran dan iseng di dalam diri Herman muncul. Ia pun mendatangi lokasi.
Demi melihat bahwa Watu Lumpang yang terletak di tengah sawah itu hanya merupakan Watu Lumpang biasa, Herman pun meremehkannya.
Kemudian timbullah keinginan Herman untuk berbuat iseng. Pada malam harinya, ia seorang diri datang kembali ke lokasi. Watu Lumpang itu digulingkannya sehingga posisinya menjadi tengkurap.
Ia ingin tahu bagaimana reaksi teman-temannya saat melihat posisi Watu Lumpang seperti itu.