Aroma pohon jati begitu kuat ditambah lagi cahaya sinar matahari enggan menelisik masuk membuatnya terasa begitu
lembab.
Hutan jati tentunya tidak kalah angker dengan belik Suwono. Para warga pun mulai waspada apalagi beberapa kejadian yang mereka alami tempo hari cukup mengerikan.
“Ranti…Ranti…” teriak warga berulang kali. Mereka tak henti-hentinya berdoa memohon pertolongan dari Sang Pencipta.
Mereka berharap Ranti dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Sebetulnya ini bukan pertama kalinya Ranti menghilang, namun baru kali ini hingga berhari-hari belum dapat ditemukan.
Ranti memang bukan gadis sembarangan ia dikenal memiliki julukan balung kuning. Balung kuning merupakan julukan yang diberikan kepada seseorang yang disenangi oleh makhlus khalus/khodam.
Pada umumnya rentan terhadap gangguan makhluk halus. Beberapa kerap dapat melihat bentuk makhluk halus bahkan sampai dirasuki.
Tiba-tiba dari kejauhan nampak tubuh perempuan tergelatak di tanah. Para warga pun segera berlari menghampiri. Akhirnya usaha mereka membuahkan hasil.
Ranti ditemukan dalam keadaan pingsan. Tubuhnya begitu pucat dan dingin. Mereka pun membawa Ranti pulang. Setelah siuman Ranti tak mengerti perihal yang menimpa dirinya.
Baca Juga: Sultan HB X bersikap tegas dalam kasus mafia tanah kas desa. Krido tidak akan diberi bantuan hukum
Ranti hanya seperti orang yang sedang bermimpi kemudian terbangun, padahal sudah berhari-hari menghilang di telan bumi. - Habis (Seperti dikisahkan Iis Suwartini, UAD di Koran Merapi) *
