Tradisi sedekah laut sebagai wujud syukur 2, larung sesaji diawali pawai miniatur kapal nelayan

photo author
- Jumat, 23 Juni 2023 | 18:40 WIB
Masyarakat dan nelayan Kecamatan Juwana menggelar prosesi Larung Sesaji atau Sedekah Laut, di TPI Bajomulyo Unit II Juwana, Minggu (15/5/2022). Kegiatan yang rutin digelar setelah Hari Raya Idul Fitri itu diikuti warga Desa Trimulyo, Kedungpancing, Bumirejo, Bendar, dan Bajomulyo. ( MERAPI-JATENGPROV.GO.ID)
Masyarakat dan nelayan Kecamatan Juwana menggelar prosesi Larung Sesaji atau Sedekah Laut, di TPI Bajomulyo Unit II Juwana, Minggu (15/5/2022). Kegiatan yang rutin digelar setelah Hari Raya Idul Fitri itu diikuti warga Desa Trimulyo, Kedungpancing, Bumirejo, Bendar, dan Bajomulyo. ( MERAPI-JATENGPROV.GO.ID)

HARIAN MERAPI - Tradisi sedekah laut sebagai wujud syukur 2, larung sesaji diawali pawai miniatur kapal nelayan.

Sedekah laut Juwana juga merupakan salah satu tradisi laut yang hingga kini terus dilestaraikan. Sedekah laut Juwana biasa dikenal dengan nama prosesi Larung Sesaji Kali Juwana.

Tradisi Larung Sesaji di Laut Juwana ini sudah ada sejak lebih dari 50 tahun yang lalu.

 

Tradisi Larung Sesaji diawali dengan pawai yang mengarak miniatur kapal nelayan berisi kepala kambing dan sejumlah nasi tumpeng, lengkap dengan jajan pasar. Warga ikut mengarak miniatur kapal hingga dilarung di laut.

Sebelum dilarung, tokoh agama setempat berdoa terlebih dahulu. Hal tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, karena diberikan rezeki melimpah dan terhindar dari marabahaya.

Sedekah laut di Desa Bajomulyo Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah merupakan representasi budaya lokal yang syarat akan nilai religi.

Dusun Parsean Karanganyar Kabupaten Probolinggo juga memiliki tradisi laut yang unik bernama Petik Laut.

Acara tersebut biasanya selalu diadakan oleh warga setiap satu tahun sekali, yaitu pada tanggal 14 Muharam tahun Hijriah sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil tangkap nelayan selama bekerja.

Baca Juga: Aborsi, sepasang kekasih ditangkap Polres Temanggung

Pada acara Gelar Budaya Petik Laut ini dilaksanakan dalam beberapa prosesi. Pada awalnya pawai budaya menampilkan hadrah yang unik. Hadrah dibawakan bapak-bapak menggunkan kostum seperti ibu-ibu diikuti rombongan becak hias dan kendaraan hias.

Prosesi yang paling menarik dalam Gelar Petik Laut yaitu larung sesaji. Larung Sesaji sebagai wujud rasa syukur warga atas rezeki yag telah mereka dapatkan dari Allah SWT yang berupa ikan dan pertanian berupa bawang.

Larung Sesaji merupakan acara yang paling dinanti pada acara Gelar Petik Laut.
Larung Sesaji dilaksanakan pada akhir prosesi acara. Sesaji berisi seluruh hasil bumi mulai dari sayur-mayur, buah-buahan, ikan, hewan ternak, dan lain sebagainya.

Pada prosesi Larung Sesaji dilakukan dengan mengarak sesaji mengelilingi desa. Setelah itu sesaji dibawa menggunakan kapal besar untuk dilarung ke tengah laut. Kapal yang digunakan adalah milik nelayan warga desa sekitar.

Pelaksanaannya di lakukan hanya 5 tahun sekali. Meskipun begitu acara tersebut mampu menyedot perhatian warga sekitar dan wisatawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X