HARIAN MERAPI - Menurut Petung Jawa untuk weton Sabtu Wage 17 Juni 2023, diasihi wong agung, ing tembe ana kabegjane.
Simak artikel berikut yang membahas Petung Jawa weton Sabtu Wage 17 Juni 2023 (28 Dulkaidah 1956 Ehe).
BakatT pandai bicara, 'pinter omong, pamicara' atau tulisan pengganti omong, pepesthenne kekuatan ada di jari tangan.
Baca Juga: Bangkitkan sepak bola putri Indonesia, Djarum Foundation gelar turnamen diikuti 32 tim SD di Kudus
Sabtu Wage 17 Juni 2023 akhir Wuku Kuranthil kasinungan, 'bisa amrih tyasing liyan, puguh budine, satibaning kangelan tansah oleh gawe, diasihi wong agung, ing tembe ana kabegjane'.
Ramah pada sesama, kokoh dalam pendirian, dan baik budi, setiap jerih payahnya selalu mendapatkan hasil, disayang orang yang dihormati, nantinya akan mendapatkan kebahagiaan.
'Sengkala bilahine tiba amemenek', menderita lantaran jatuh dari memanjat. Bisa jatuh panjat pohon tinggi, atau olahraga panjat tebing, membuat hidupnya susah.
Rentan sakit, 'lesu, lambung lan weteng', lesu lantaran banyak job tetapi pemasukan kecil, lupa makan minum membuat lambung kosong, penyakit mag-nya kumat, akibatnya weteng gampang kembung, muneg-muneg, sebah rasanya mau muntah.
Jangan dibiarkan begitu saja, karena sakit bisa tambah serius. Sumber penyakit adalah, 'tirta yakni toya lan angin', jangan begadang, keluar malam, apalagi berhujan ria, karena angin malam sungguh tidak baik untuk kesehatan.
Perbanyak amal ibadah dan mohon lindungan Tuhan YME, agar dijauhkan dari bencana.
Wariga Gemet (rincian) baik dan buruknya adalah, 'rahayu, memarangana (tegese rembug arsa bebesanan) becik, sabarang karya becik uga, myang misaya iwak becik'.
Dalam berburu rezeki tidak ada masalah yang berarti, semua pekerjaan menghasil kan. Berembug soal jodoh, hasilnya memuaskan kedua belah pihak.
Mencari ikan, cepat mendapatkan. Sumber masalah masih berada di Bawah menghadap ke Atas, selama tujuh hari janganlah menuju ke sumber masalah.
'Jabung Kala (reribet) Wuku Jaya Bumi isih ana ing Ngisor marep Mandhuwur, sajroning pitung ndina aja tumurun Mangisor. Kala mendhem'. (Oleh: Ki Sabdo Dadi) *