HARIAN MERAPI - Kisah cerita horor arwah maling gentayangan setelah dimassa
Setiap kali ada warga kemalingan maka Darmadi langsung menghilang.
Apakah pelakunya Darmadi? Itulah yang jadi tanda tanya warga.
Baca Juga: Jelang Idul Adha Harga Hewan Kurban Naik, DPKH Gunungkidul Intensifkan Pemeriksaan Kesehatan Hewan
Seseorang yang menyandang predikat maling tentu tidak bisa diterima keberadaannya. Sebab, jika dibiarkan hanya akan meresahkan dan merugikan warga.
Namun, apa jadinya bila maling tersebut justru dihakimi massa hingga meninggal dan arwahnya benar-benar tidak tenang?
Seperti yang pernah dialami oleh beberapa warga di Kampung Gurami sekitar tahun 90 an. Kampung Gurami kembali digegerkan oleh ulah Darmadi yang memang suka mencuri barang-barang milik warga.
Kali ini uang Pak Mantri hilang. Ia gembar-gembor dan langsung menunjuk Darmadi sebagai pelakunya. “Pasti dia yang sudah mencuri uangku! Mana Darmadi! Mana!”
“Pak, sudah, kan tidak ada bukti kalau dia yang mengambil,” ucap istri Pak Mantri berusaha menenangkan.
Sementara para warga mendadak berkerumun dan ikut menyaksikan. Pak Mantri tetap gusar. Ia masih saja ngotot ingin menangkap Darmadi.
Namun, setelah semua warga tekun mencari, sosok Darmadi tidak ditemukan, seakan lenyap entah ke mana. Selalu seperti itu setiap kali ada warga yang kemalingan.
Merasa putus asa, Pak Mantri pun menyerah dan dengan sangat terpaksa mengikhlaskan uangnya yang hilang itu.
Besoknya, siapa sangka, warga kembali kemalingan. Ialah Susi yang kehilangan sekotak perhiasan. Istri Pak RT itu pun berkelakuan sama seperti Pak Mantri, menduga Darmadi-lah yang telah mencuri perhiasannya.
Warga seketika berkumpul dan sepakat untuk mencari Darmadi. Tak seperti biasa, Darmadi justru mudah ditemukan. Ia tengah membetulkan atap genting rumahnnya.