HARIAN MERAPI - Kisah Cerita misteri tentang popok wewe 2
Bu Mujiyem dengan popok wewe ternyata bisa menghilang sehingga ia ingin memanfatkannya segera menjadi orang kaya baru.
Bagaimana cerita misteri ini mengungkap realisasi Bu Mujiyem jadi orang kaya baru dengan bekal popok wewe?
Seperti biasanya Bu Mujiyem membuat tempe kemudian tempe itu dijual di pasar. Seminggu tiga kali ia menjual tempe itu pada pasaran Pon, Kliwon dan Wage.
Untuk membeli benguknya ia harus ke desa desa tetangga sebab kalau hanya dari desanya sendiri tidak mencukupi.
Pembuatan tempe benguk itu juga memerlukan daun pisang untuk pembungkusnya maka ia juga harus mengeluarkan beaya untuk membeli daun pisang.
Sering ada pedagang yang datang kerumahnya untuk membeli tempe. Kalau tempe tersebut sudah dibeli pedagang dirumahnya ia tidak perlu ke pasar.
Pada waktu ia ngobrol-ngobrol dengan rekan bisnisnya sampailah obrolannya pada bagaimana caranya agar lekas kaya.
Temannya memberi tahu agar lekas kaya kita harus mencari pesugihan memelihara tuyul, babi ngepet atau popok wewe.
Mendengar kata popok wewe itu Bu Mujiyem lalu bertanya kepada rekan bisnisnya itu: “Bagaimana caranya menggunakan popok wewe agar bisa mendatangkan kekayaan?”
Rekan bisnisnya itu menjelaskan apabila orang membawa popok wewe orang tersebut bisa menghilang lalu mengambil apa saja yang dimiliki oleh orang lain tidak kelihatan.
Pertanyaannya lalu dilanjutkan : “Memakan tumbal tidak atau ada konsekuensinya tidak?”
Rekan bisnisnya menjelaskan tidak ada tumbalnya kalau untuk berbuat baik itu baik tetapi kalau untuk berbuat jahat itu berbahaya baik di dunia ini atau di alam baka.