HARIAN MERAPI – Kejayaan sepak bola putri Indonesia harus dibangkitkan kembali setelah meredup hampir 40 tahun.
Indonesia pernah berjaya dengan memiliki tim tangguh sepak bola putri pada tahun 1980-an, yakni di era Mutia Datau.
Untuk mengangkat kembali kejayaan sepak bola putri, Bakti Olahraga Djarum Foundation mulai merintis dan menggelar turnamen sepak bola putri.
Bertempat di Supersoccer Arena Rendeng Kudus, mulai Kamis 15 Juni hingga Minggu 18 Juni ini, sebanyak 729 siswi dari 32 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kudus akan unjuk kebolehan dalam mengikuti ajang “Milklife Soccer Challenge 2023”.
Setiap sekolah mengirimkan timnya untuk bertanding di dua kelompok usia, yakni U-10 (24 tim) dan U-13 (37 tim).
Jika sepak bola umumnya berkekuatan 11 orang pemain, pada pertandingan sepak bola putri ini, satu tim terdiri dari tujuh orang pemain.
Baca Juga: Peringatan! Jangan masak terlalu lama, polusi udara di dalam rumah berdampak buruk bagi kesehatan
Juga berbeda dengan sepak bola dewasa, sepak bola putri U-10 dan U-13 menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 cm dan berbobot 0,33- 0,36 kg.
Luasan lapangan pun menyusut menjadi 24 x 40 meter dan gawangnya berukuran 2 x 5 meter. Sedangkan durasi permainan hanya 2x10 menit dengan waktu istirahat selama 5 menit.
Turnamen ini dimulai dengan babak penyisihan pada Kamis (15/6) hingga Sabtu (17/6) dan partai final berlangsung pada Minggu (18/6).
“Bergulirnya turnamen sepak bola putri tingkat SD di Kudus ini merupakan bentuk nyata atas komitmen kami untuk turut menyehatkan anak-anak Indonesia,” ujar Brand Manager MilkLife Candy Lauw, dalam konferensi pers di Supersoccer Arena Kudus, Rabu 14 Juni 2023.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Bumdesma, Penggiat Anti Korupsi Desak Kejari Pati Tetapkan Tersangka
Menurutnya, olahraga yang ditopang dengan asupan kaya nutrisi seperti susu, akan membuat anak sebagai generasi masa depan Indonesia dapat tumbuh sehat dan kuat.
“Olahraga yang melatih fisik seperti sepak bola tak hanya berdampak positif bagi kesehatan jasmani, tapi juga menguatkan karakter dan mental anak,” ungkap Candy Lauw.