HARIAN MERAPI - Kisah Putri Champa dan penyebaran Islam di Majapahit 5.
Gun keperlun penyebrn Islam, Kerajaan Champa menghadirkan para ulama besar dari berbagai daerah.
Kerajaan Champa juga memiliki hubungan yang erat dengan sejumlah kerajaan-kerajaan di Jawa pada masa Hindu-Budha sampai Islam.
Catatan tertua tentang Kerajaan Champa ditemukan di Kalimantan Timur, tepatnya pada masa Kerajaan Kutai Kertanegara di
abad ke-4 M.
Diketahui bahwa Kerajaan Kutai Kertanegara didirikan oleh Mulawarman yang merupakan cucu dari Kudungga, seorang pembesar dari Kerjaan Champa era Hindu.
Pada abad ke-7 M, Kerajaan Champa berhasil ditaklukan oleh Sriwijaya di Palembang, Setelah Sriwijaya dikalahkan Singasari, seluruh negara yang ditaklukan Sriwijaya berada di bawah kuasa Singasari, tidak terkecuali Kerajaan Champa.
Setelah Singasari runtuh, Kerajaan Champa banyak menjalin kerjasama dengan Kerajaan Majapahit dan sejumlah kesultanan-kesultanan Islam di Pulau Jawa setelahnya.
Alkisah, Prasasti Po Sah di dekat Phanrang dari 1306 mengisahkan permaisuri raja Champa adalah putri dari Jawa bernama Tapasi.
Tapasi merupakan adik Kertanegara yang menikah dengan Raja Jaya Simhawarman III (1287-1307). Pernikahan ini telah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Pada suatu waktu, Jawa sangat terbantu ketika Kubilal Khan, Kaisar Dinansti Yuan mengirimkan pasukan pada 1292 untuk menghukum Kertanegara.
Raja Jaya Singhawarman III tidak memberikan izin kepada pasukan tersebut menurunkan jangkar di pelabuhan Champa dalam rangka mengisi perbekalan.
Hubungan dengan berbagai negara ini semakin banyak terjadi, puncaknya pada abad ke-14 dan ke-15 yang dicatat dalam Nagarakrtagama.