HARIAN MERAPI - Kisah Putri Champa dan penyebaran Islam di Majapahit 1
Prabu Brawijaya mimpi memiliki istri dari Negeri Campa.
Mungkinkah mimpi itu akan menjadi kenyataan?
Baca Juga: Pekerja kantoran banyak duduk, berisiko pada kesehatan, inilah solusi mengatasinya
Putri Champa merupakan sosok penting dalam penyebaran Islam di Kerajaan Majapahit. Istri dari Prabu Brawijaya V ini berasal dari Negeri Champa (Vietnam).
Putri Champa adalah bibi dari Sunan Ampel dan ibu dari Raden Patah, Sultan Demak pertama.
Putri Champa saat datang ke Jawa dan menjadi istri Prabu Brawijaya telah memeluk Islam. Hal inilah yang menjadi cikal bakal Islam masuk ke Majapahit.
Keberadaan Putri Champa sebagai istri seorang Raja terpandang dan telah memeluk Islam mengundang imigran asal Champa datang ke Kerajaan Majapahit. Para imigran muslim itu diperkirakan masuk ke Majapahit 1476-1478 masehi.
Sebagian kecil masyarakat Champa saat itu telah memeluk agama Islam tepatnya sejak abad ke-11.
Baca Juga: Empat syarat tawakal yang benar, diantaranya hanya kepada Allah semata
Misi penyebaran agama itu menjadi alur masuk dan datangnya para pedagang dari Arab dan Persia ke negeri Jawa tepatnya di Kerajaan Majapahit.
***
Syahdan, Negarakretagama mengisahkan penamaan pada Raja Majapahit. Ratu Suhita wafat pada 1447.
Ratu Suhita tidak memiliki anak, sehingga yang diamanahkan sebagai penguasa Majapahit berikutnya adalah Kertawijaya (1447-1451).
Kertawijaya ialah adik bungsu Ratu Suhita dan menjadi Raja Majapahit yang mulai memakai nama Brawijaya sebagai pengingat akan pendiri kerajaan itu, yakni Raden Wijaya.