HARIAN MERAPI – Kerajaan Pajang pernah jaya di masa Raja Sultan Hadiwijaya alias Joko Tingkir. Namun sejarahnya nyaris terpinggirkan karena kebesaran penerusnya, Mataram Hadiningrat.
Raja Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya yang tidak lain adalah Joko Tingkir, mampu mengembalikan kejayaan Demak Bintoro.
Raja-raja bawahan Demak Bintoro yang dulu memerdekakan diri, kembali tunduk mengakui kekuasaan Raja Pajang, Joko Tingkir.
Baca Juga: Joko Tingkir, pendiri Kerajaan Pajang Hadiningrat, penerus kejayaan Islam Demak Bintoro
Sementara itu pada masa jaya Joko Tingkir di Pajang, Ki Ageng Pemanahan mulai membuka Alas Mentaok.
Babad Ing Sengkala mencatat Ki Ageng Pemanahan mendirikan dinasti Mataram pada tahun 1578 Masehi. Dan, beberapa tahun sesudah itu Joko Tingkir wafat.
Mangkatnya Sultan Hadiwijaya mengulang kembali sejarah kelam Demak Bintoro. Kejayaan Pajang surut karena tak ada raja pengganti.
Hal tersebut karena Pangeran Benowo, putra Sultan Hadiwijaya ketika itu masih terlalu muda. Sebagai gantinya, Adipati Demak ditunjuk sebagai raja di Pajang.
Baca Juga: Antrean Haji di Kabupaten Kulon Progo Mencapai 33 Tahun
Namun, kepemimpinannya tidak bisa memuaskan rakyat Pajang sehingga timbul perpecahan.
Ketika Pangeran Benowo sudah dewasa, dia kemudian melancarkan pemberontakan.
Dia meminta bantuan Danang Sutawijaya yang ketika itu sudah menjadi raja di Mataram bergelar Panembahan Senopati.
Singkat cerita, Pajang akhirnya runtuh. Pangeran Benowo kemudian menyerahkan tahta Pajang kepada Panembahan Senopati, dan memilih untuk mendalami ilmu agama.