HARIAN MERAPI - Gunung Berjo di Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean, Sleman, sejak lama dipercaya keramat. Di padukuhan ini ada pantangan menggelar wayang kulit.
Hingga sekarang warga di sekitar Gunung Berjo Sidoluhur Godean masih percaya adanya pantangan menggelar wayang kulit.
Pantangan menggelar wayang kulit tersebut sudah ada sejak nenek moyang Gunung Berjo Sidoluhur Godean.
Sejumlah peristiwa berkaitan dengan pelanggaran pantangan tersebut pernah terjadi, sehingga warga tak berani sembrono.
Gunung Berjo sebenarnya adalah sebuah bukit dengan pepohonan jati. Di kaki perbukitan ini ada sejumlah makam keluarga.
Lalu pada puncaknya, ada satu makam tua di dalam cungkup yang berpagar. Makam inilah sumber kekeramatan Gunung Berjo.
Mbah Kamidi Kantong (72), sesepuh setempat mengatakan makam keramat itu adalah pesarean Nyai Tolak Bronto.
Baca Juga: Usai ETLE, Tilang Manual Diterapkan Lagi, di Karanganyar Jaring 16.254 Pelanggar
"Nyai Tolak Bronto ini dari Majapahit, datang bersama adiknya, Raden Mas Joko Pekik," kata Mbah Kamidi di kediamannya, Rabu (17/5/2023).
Tak banyak yang bisa dikisahkan oleh Mbah Kamidi. Kecuali kisah pendek menyangkut kedua orang bersaudara tersebut.
Menurut Mbah Kamidi, nun di kala itu Raden Mas Joko Pekik curiga dengan perut Nyai Tolak Bronto yang terlihat besar seperti sedang mengandung.
"Padahal, waktu itu sebetulnya Nyai Tolak Bronto membawa keris. Tapi, Raden Mas Joko Pekik tetap tidak percaya," katanya.