Benarkah akan ada yang akan berbuat buruk terhadap candi ini?
Tetapi mengapa justru ia menyuruhku untuk menguburkan lagi candi ini?”
Riwayat lelaki penemu candi itu memang tidak begitu jelas.
Sejak lelaki itu menemukannya, ia memilih tinggal di candi untuk menjaga, dan merawatnya.
Paling tidak sampai ada petugas khusus yang ditunjuk pemerintah untuk mengurusnya.
Dan orang-orang itu telah sampai di halaman candi. Mereka lalu menyelinap untuk membaca sekeliling candi.
Ketika dirasa sudah aman. Salah seorang dari mereka berseru,
“Ayo, semua bekerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Cepat! Jangan sampai ada yang mengetahui apa yang kita lakukan.”
“Siap Bos.”
Mereka bergerak ke sudut-sudut di mana terdapat patung, arca, dan berbagai gerabah.
Mereka tak tahu ada sepasang mata yang lebih tajam dari mata elang sedang mengawasi.
Mata itu milik lelaki bercaping.
“Seharusnya kalian tidak melakukannya. Dan aku mesti menyelamatkan candi ini.“
Lelaki bercaping itu memandang sedih pada candi batu bata itu.
Namun, apa yang ia lakukan hanya karena ingin menyelamatkannya.