Ki Ageng Makukuhan di Padepokan Arga Luwih berganti nama menjadi Jaka Teguh dan diberi ilmu kanuragan

HARIAN MERAPI - Siapakah sebenarnya orang yang telah menyelamatkan Makukuhan dari sergapan Gagak Lodra dan perajurit pengikutnya? Dia itu tidak lain adalah Kyai Kasan Besari atau Ki Jenggot Putih.

Dia telah lama mengawasi gerak-gerik dan perjalanan Gagak Lodra berserta kawannya. Makukuhan yang luka parah itu dipanggul Kyai Kasan Besari dibawa ke padepokan Syeh Maulana Gharibi di Padepokan Argaluwih.

Di Padepokan Arga Luwih, Makukuhan dirawat lukanya oleh Syeh Maulana Gharibi sampai sehat kembali. Dalam merawat Makukuhan, Syeh Maulana Gharibi dibantu anak putrinya Sri Lintang Kedhaton.

 Baca Juga: Ki Ageng Makukuhan sosok penyebar agama Islam di kawasan Gunung Sumbing - Sindoro

Semua kebutuhan Makukuhan selalu dipenuhi oleh Sri Lintang Kedhaton. Setelah beberapa hari dirawat, Makukuhan sehat kembali.

Perkenalan dan pergaulan antara Makukuhan dengan Sri Lintang Kedhaton semakin lama semakin akrab dan menyenangkan keduanya. Mereka dilanda asmara dan saling jatuh cinta.

Syeh Maulana Gharibi akhirnya menikahkan Makukuhan dan Sri Lintang Kedhaton.

Untuk menghilangkan jejak agar tidak diketahui oleh Gagak Lodra dan bala perajuritnya, Makukuhan kemudian diganti namanya menjadi Jaka Teguh dan diberi ilmu kanuragan dan kesaktian oleh Ki Jenggot Putih dan memberi tugas kepada Jaka Teguh, “Jaka Teguh, kamu mempunyai tugas yang berat.

 Baca Juga: Sembilan santri Pesantren Glagahwangi yang menonjol kepandaiannya disebut ‘Santri Sanga’ termasuk Ki Ageng Makukuhan

Ini merupakan tugas suci. Wujud tugas besar ini yaitu kamu harus ikut melaksanakan dan mendukung tersebarnya agama Islam di Tanah Jawa.

Sebelum kamu memulai karya agung ini terlebih dahulu kamu mohon lah doa restu kepada Kanjeng Sunan Kalijaga.”

Jaka Teguh bertekad bulat akan melaksanakan perintah gurunya dengan sepenuh
hati. Dia menghadap mertuanya untuk menyampaikan semua maksud dan tujuannya.

Syeh Maulana Gharibi tidak keberatan bahkan mendorong dan merestui serta
memberikan dukungan.

Baca Juga: Dalami data ibadah haji di BPH, KPK periksa Kapusdatin Moh. Hasan Afandi

Demikian pula isterinya, Sri Lintang Kedhaton, merelakan suaminya untuk melaksanakan tugas luhur, meski hatinya sangat berat akan ditinggalkan suami tercinta.