Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Gelar Performance Lecture Dalam Road to Gugus Bagong Festival

photo author
- Kamis, 21 November 2024 | 14:15 WIB
Linda Mayasari memperagakan beberapa gerakan khas karya BK dalam Performance Lecture di Panggung Diponegoro PSBK Kasihan.  (Teguh Priyono)
Linda Mayasari memperagakan beberapa gerakan khas karya BK dalam Performance Lecture di Panggung Diponegoro PSBK Kasihan. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Sebagai rangkaian Road to Gugus Bagong Festival, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menyelenggarakan Performance Lecture dengan menampilkan para seniman dan peneliti diantaranya Maulidi Harista, Studio Malya, Arif Furqan, Linda Mayasari dan Ihsan Kurniawan, Rabu (20/11/2024) malam di Panggung Diponegoro PSBK Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Hajatan dua tahunan PSBK tahun ini dikemas dalam bingkai Road to Gugus Bagong Festival ini merupakan cara menyenangkan untuk membicarakan gagasan gagasan penting dalam bentuk presentasi yang unik dan teaterikal.

Menurut Direktur Eksekutif PSBK, Jeannie Park, festival Gugus Bagong merupakan festival seni yang menempatkan PSBK sebagai art center dengan DNA pendidikan yang ditujukan sebagai usaha memelihara relevansi seni sebagai kebutuhan hidup.

Baca Juga: Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku

Guna mencapai tujuan tersebut, PSBK menjalankan empat fungsi utama yaitu fungsi presentasi, fungsi literasi, fungsi perekaman dan dokumentasi serta fungsi konservasi.

"Salah satu rangkaian acara Road to Gugus Bagong Festival ini adalah Performance Lecture yang merupakan presentasi hasil penelitian dan pengembangan ide karya disampaikan secara pementasan di atas panggung," tutur Jeannie.

Presentasi yang dikemas dalam format Performance Lecture menurut dia, menyajikan hasil inkubasi, riset dan pengembangan ide karya dari tiga seniman peraih program hibah seni PSBK 2024.

Satu di antaranya adalah Arif Furqan seorang peneliti dan seniman visual yang melakukan residensinya pada program Situate 24-25 di Australia di mana PSBK bekerjasama dengan pusat seni di Tasmania Australia, Assembly 197.

Baca Juga: Motor tertabrak truk di Tempel Sleman, pengendara tewas, begini kejadiannya

Furqan menyampaikan temuannya yang berjudul "Yang Timbul dan Tenggelam" membahas tentang ingatan dan sejarah kecil yang dilupakan di tengah narasi besar sejarah penggusuran warga untuk pembangunan waduk Gajah Mungkur.

Selain itu ada juga Maulidi Harista seorang penari dan kareografer asal Aceh, yang menyampaikan proses pencarian identitasnya sebagai orang Aceh lewat nisan nisan kuno Aceh.

Dan Studio Malya kolektif multidisiplin yang tertarik dengan eksplorasi ilmu pengetahuan, mempresentasikan hasil penelitian awal mengenai praktik atau inisiatif seni yang sifatnya beririsan dengan domain sosial yang lebih luas yaitu warga.

Baca Juga: Gunung Semeru erupsi lagi, ketinggian letusan mencapai 800 meter, ini penampakannya

"Tahun ini sangat istimewa dan berbeda. Melalui Road to Gugus Bagong program hibah seni PSBK menekankan pada pengembangan gagasan karya melalui proses penelitian dan pengembangan," tandas Jeannie.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X