Ki Radyo Harsono, 65 tahun, nama aslinya Tee Thiam Hauw. Sejak masuk sekolah dasar dia menggunakan nama Jawa, Radyo Harsono.
Ayahandanya, Tedjo Kuntjoro yang nama aslinya Tee Giok Koen, sudah meninggal dunia tahun 1996, dan ibunya masih hidup. Radyo Harsono anak kedua dari sembilan bersaudara dan hanya dia yang menekuni seni pedalangan.
Isterinya bernama Siska Tri Setyaningsih, dan dikaruniai lima putra. Tempat tinggalnya di Jl. Lettu Sugiarno (Jl. Klangon) No. 46, dusun Pandansari desa Pucungrejo, Muntilan.
Ternyata tidak hanya orang Jawa saja yang menekuni seni pedalangan sebagai profesinya, tetapi dari etnis Tionghoa pun ada yang mencintai dan menekuni seni pewayangan itu sebagai tumpuan hidupnya.
Sampai kini dia masih menekuni profesinya dan sering ditanggap di daerah Muntilan maupun luar daerah. Dia juga menjadi abdi dalem di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat di bidang seni pedalangan sejak tahun 1992.
Dan pernah ngemban dhawuh Sri Sultan Hamengku Buwana X untuk mengikuti muhibah budaya ke Amerika Serikat pada tahun 1990. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *