Cerita hidayah kepala rumah tangga yang abai 1, senang bermain judi sampai melupakan tugas di kantor

photo author
- Selasa, 4 Maret 2025 | 03:54 WIB
Ilustrasi Cerita hidayah kepala rumah tangga yang abai 1, senang bermain judi sampai melupakan tugas di kantor (Sibhe)
Ilustrasi Cerita hidayah kepala rumah tangga yang abai 1, senang bermain judi sampai melupakan tugas di kantor (Sibhe)

Mereka lantas membuat semacam anggaran agar semua tercukupi sampai akhir bulan. Begitu pula di kantor, kinerja Karni sempat dipuji oleh atasannya, bahkan sempat dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan gaji yang lebih besar pula.

Bersamaan dengan itu, dalam pergaulan di kampung Karni juga tidak pernah absen. Sayangnya, di antara aktivitas positif di kampung, ternyata diikuti pula dengan kegiatan yang kurang baik.

Seringnya mereka kumpul-kumpul, akhirnya tak terasa terlibat dalam permainan judi. Semula memang hanya bermain kartu biasa, tapi karena dianggap kurang menantang, akhirnya disepakati memakai taruhan. 

Dari taruhan yang kecil, kemudian berkembang makin besar dan besar. Begitu pula dengan komunitasnya. Jika awalnya hanya di lingkungan sekampung, dalam waktu singkat sudah berkembang menjadi antarkampung dan bahkan lebih luas lagi.

Bagi Karni mungkin kesenangan ia dapatkan, tapi bagaimana dengan keluarganya? Mereka menjadi terabaikan, baik dalam hal perhatian maupun kebutuhan materi. 

Kesenangan berjudi jelas memberi dampak buruk, tapi masih saja tak disadari oleh mereka yang sudah telanjur kerasukan.

Sebenarnya dalam sebuah hadits Rasululah saw sudah menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman, yang artinya: "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)- *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X