Lagi-lagi, Pak Iswandi tidak mengerti untuk apa kayu itu diberikan. Dan, Sukino mantan anak buah pejuang PETA Supriyadi itu juga tidak pernah memberitahu apa manfaatnya.
Kayu aneh yang saling menyambung itu hingga kini juga masih disimpannya sebagai benda kenangan yang berharga.
Pak Iswandi tidak mengerti, mengapa pemberian Sukino selalu berupa kayu yang aneh, unik, dan selalu mengundang rasa penasaran.
Lepas dari soal wilah bambu dan kayu aneh, Pak Iswandi menuturkan pada pertemuan di tahun 1974 itu Sukino seperti sudah memberikan salam perpisahan.
Baca Juga: Dua orang pelajar SMK berkeliaran bawa clurit, berurusan dengan polisi deh|
Saat itu Sukino bilang ke saya, "Kalau cari saya nanti akan sulit ketemu. Sebab, saya akan sering mengembara. Jadi kalau cari saya, ya carilah Mbah Jayeng itu".
Mendengar perkataan Sukino, Pak Iswandi belum menyadari betul apa yang akan terjadi. Bahkan, saat itu dia juga belum tahu siapa Mbah Jayeng Hadi Suprobo.
"Kira-kira setelah enam bulan kemudian, Mbah Jayeng baru membuka diri bahwa dia ternyata adalah guru spiritual Sukino," kata Pak Iswandi.
Baca Juga: Nyawa melayang akibat langgar larangan mandi di laut, ini kasusnya
Dan, dii kemudian hari dari Mbah Jayeng itu Pak Iswandi menjadi banyak tahu tentang laku tapa brata yang dilakukan Sukino. *