Setelah berpelukan, seseorang itu kemudian berjalan keluar menuju pintu gerbang. Karena tidak seorang pun yang mengenalnya, Paspampres yang bertugas jaga di pintu gerbang mencegatnya.
Seseorang yang misterius itu menengok ke arah Presiden Soeharto, yang kemudian memberi isyarat kepada Paspampres untuk membiarkannya keluar gerbang.
Sementara itu belum terjawab keheranan sang ajudan melihat seseorang itu, sebuah peristiwa aneh yang mencengangkan terjadi di mata sang ajudan.
Sesampainya di luar pintu gerbang, seseorang yang misterius itu berbalik arah dan bersedekap. Seketika orang misterius itu berubah menjadi angin lesus dan menghilang begitu saja!
Kejadian aneh yang sulit diterima akal sehat itu tentu saja tidak hanya disaksikan oleh sang ajudan. Namun, juga beberapa orang anggota Paspampres yang saat itu bertugas.
Pak Iswandi mengatakan berdasarkan cerita dari teman, sang ajudan selama beberapa hari masih tidak tahu dan tidak berani bertanya siapa orang misterius tersebut.
"Sampai suatu ketika saat ajudan itu piket siang, Presiden Soeharto sedang berada di Bina Graha. Ajudan itu kemudian bertanya kepada para ibu juru masak di Rumah Cendana tentang orang misterius itu", kata Pak Iswandi.
Pak Iswandi menuturkan, sang ajudan itu justru ditertawakan oleh para juru masak karena ketidaktahuannya tersebut.
"Seorang juru masak lalu memberitahu sang ajudan, kalau orang misterius itu adalah Supriyadi!" kata Pak Iswandi.
Pak Iswandi mengatakan, percaya tidak percaya itulah cerita yang pernah didengarnya dari teman-temannya yang punya kelebihan.
Dia sendiri menyimpulkan, jika Supriyadi dan Soeharto punya hubungan dekat dan penting. Dia juga menyimpulkan jika presiden yang berkuasa 32 tahun itu bukan orang sembarangan.
"Bahkan, ada cerita tentang Supriyadi ini yang menyelamatkan Presiden Soekarno dari percobaan pembunuhan," kata Pak Iswandi. *