Karena bagi faham agama Hindu, tempat-tempat yang tinggi merupakan tempat persemayaman dewa-dewa dan sebagai tempat yang tepat untuk melaksanakan samadi.
Kyai Ahmad Sirulloh, sesepuh Pondok Pesantren ‘Surya Buana’ yang juga Juru Kunci Gunung Balak, telah meluruskan tata-cara Nyadran itu, selaras dengan ajaran agama Islam.
Dia menganjurkan, agar masyarakat memanfaatkan penyelenggaraan acara Nyadran ini sebagai “Peringatan dan sekaligus Syukuran” masuknya agama Islam di Tanah Jawa.(Amat Sukandar/Koran Merapi) *