HARIAN MERAPI - Mengenang 1.200 tahun Candi Borobudur, relief-relief yang ada merupakan cerita yang mengandung pesan mulia
Di Candi Borobudur ada 504 arca. Di tingkat Rupadhatu ada 432 arca yang ditempatkan di dalam relung dan tingkat Arupadhatu terdapat 72 arca yang berada di dalam stupa.
Ada sebuah arca yang belum sempurna bentuknya (Unfinished Buddha Statue) yang oleh penganut agama Buddha dianggap sebagai perwujudan tertinggi Sang Buddha. Arca tersebut ditemukan di dalam stupa induk dan kini diletakkan di kompleks halaman Museum Borobudur.
Baca Juga: 1.200 tahun Candi Borobudur, kebanggaan bangsa Indonesia yang menjadi Warisan Dunia
Di samping arca di dinding-dinding Candi Borobudur dipahatkan relief-relief cerita yang mengandung pesan-pesan mulia ajaran agama Buddha. Ada 1.460 panil relief cerita yang tersusun dalam 11 deretan mengitari bangunan candi.
Candi ini juga memiliki relief dekoratif berupa relief-relief hias sejumlah 1.212 relief. Untuk membaca relief-relief tersebut dimulai dari sebelah timur dengan arah pradhaksina, seperti arah jarum jam.
Relief-relief cerita yang ada di Candi Borobudur yaitu Relief Karmawibhangga yang berada di kaki candi dengan cerita tentang perbuatan kebajikan dan kejahatan manusia. Relief ini memberikan gambaran sebab dan akibat dari perbuatan manusia.
Relief Karmawibhangga berjumlah 160 panil kini ditutup dan hanya beberapa panil yang
dibuka di kaki candi sudut tenggara.
Baca Juga: 1.200 tahun Candi Borobudur, Raffles dianggap sebagai orang pertama yang menemukan
Relief Lalitavistara, berada di tingkat III dinding bagian atas, terdiri dari 120 panil. Relief ini menggambarkan riwayat hidup Sang Buddha Gautama. Kisahnya dimulai ketika para dewa di Surga Tushita mengabulkan permohonan Boddhisatwa untuk turun ke dunia menjelma menjadi manusia bernama Siddharta Gautama sampai saat menyampaikan khotbahnya yang pertama di Taman Rusa.
Relief Jataka Avadana, dipahatkan di dinding candi lorong pertama di tingkat III bagian bawah, dinding pagar langkan dalam bagian atas dan bawah dan dinding pagar langkan dalam lorong ke dua di tingkat IV.
Relief ini menceritakan kehidupan Buddha di masa lalu sebelum dilahirkan sebagai manusia bernama Siddharta Gautama.
Jataka adalah cerita tentang Boddhisattva yang mengalami kelahiran berulang-kali dalam berbagai wujud untuk membantu manusia mencapai jalan kebuddhaan dengan mencontohkan kebenaran dan ajaran tentang Dharma.
Baca Juga: 1.200 tahun Candi Borobudur, menjadi gambaran alam semesta yang mempunyai tiga tingkatan
Sedangkan Avadana ceritanya mirip Jataka, hanya tokoh utamanya bukanlah Buddha. Relief Jataka-Avadana berjumlah 720 panil.