HARIAN MERAPI - Mendengar kata kuntilanak disebut saja sudah merinding apalagi jika mendengar suara tertawanya.
Begitulah cerita misteri kali ini, ketika Roby mendengar suara tertawa kuntilanak dari arah pohon pisang.
Kala itu Roby yang berusia tujuh belas tahun pulang dini hari, karena dia harus belajar main gitar di tempat temannya.
Semula, di perjalanan pulang dia tidak mendapat firasat apapun. Tanpa takut, Roby melintasi jalanan sepi menuju rumahnya.
Dilihatnya para peronda yang sedang santai di pos kampling karena suasana aman. “Selamat pagi, Pak,” sapa Roby kepada para peronda itu.
“Lho, dik. Kok, jam segini baru pulang?” tanya salah seorang peronda. “Memangnya, kamu habis dari mana, sih?” tanyanya kembali.
“Aku habis belajar main gitar ini, pak.” Roby pun pamit melanjutkan perjalanan pulang. Sampai di pertigaan rumahnya, bulu kuduk Roby mulai berdiri.
Dia mulai merasa ada hal yang aneh di sekitarnya. Tiba-tiba ada suara orang tertawa. “Hi hi hi hi hi ...”
Suara itu membuat Roby makin merinding. Terlebih, suaranya seperti tawa orang di dalam gua. Padahal, yang tertawa ada di luar ruangan.
Memekik dan membuat gendang telinga Roby seperti mau pecah. Dia menutup telinganya dan mencari sumber tawa perempuan yang memekik itu, tapi tidak juga ditemukan.
Yang ada, bulu kuduknya makin merinding. “Sebenarnya, itu suara siapa, sih? Kok, jam segini ada suara tawa kayak gitu?” tanya Roby dalam hati.
Baca Juga: Pindah ke kos baru yang murah dan mendekati kampus, Ardi malah mendapat cerita misteri
Siswa kelas dua SMA itu makin mempercepat langkahnya karena mulai takut. Makin lama, suara tawa itu justru makin kedengaran. Roby lari ketakutan.